Kronologi Warga di Luwu Lacak Sapi Hilang di Perut Ular Piton Pakai Anjing

Kronologi Warga di Luwu Lacak Sapi Hilang di Perut Ular Piton Pakai Anjing

Tim detikSulsel - detikSulsel
Senin, 06 Jan 2025 11:30 WIB
Ular piton 7 meter telan sapi milik warga di Luwu. Dokumen Istimewa
Ular piton 7 meter telan sapi milik warga di Luwu. Foto: Dokumen Istimewa
Luwu -

Warga di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan (Sulsel) menemukan ular piton sepanjang 7 meter yang sudah memangsa seekor sapi peliharaan. Ular ditemukan setelah warga melacak keberadaan sapi yang hilang itu menggunakan anjing peliharaan.

Penemuan ular tersebut terjadi di Dusun Kumbang, Desa Tobaru, Kecamatan Latimojong, Luwu pada Sabtu (28/12/2024) sekitar pukul 11.00 Wita. Awalnya, pemilik sapi heran karena hewan peliharaannya tiba-tiba hilang pada Kamis (26/12).

Pemilik sapi pun sempat mengira sapinya hanyut terseret banjir. Namun ia kembali mengecek keberadaan sapinya pada Sabut (28/12) namun rupanya belum juga kembali, sehingga melaporkannya ke kepala dusun setempat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sehingga hari Sabtu na cek ulang, nah tidak pulang-pulang sapinya, (kemudian) itu melapor mi ke pak dusun, sehingga hari Sabtu itu bersama dengan beberapa warga dan pak dusun bawa anjing, untung ada anjing na bawa jadi itu anjing cari," kata kepala Desa Tobaru, Hadrianto kepada detikSulsel, Sabtu (4/1/2024).

Hardianto menuturkan anjing tersebut kemudian menuntun warga yang mencari keberadaan sapi. Tak lama kemudian, anjing menemukan ular bersembunyi di semak-semak yang berjarak kurang lebih 150 meter dari lokasi awal sapi.

ADVERTISEMENT

"Paling jauh itu 150 meter lokasinya. Sehingga anjing itu yang dapat pas pergi sama orang-orang menggonggong-menggonggong mi itu anjing, nah itu mi tanda-tandanya itu," tutur Hadrianto.

Dia mengungkapkan, insiden sapi dimangsa ular piton di desanya sudah beberapa kali terjadi. Bahkan beberapa bulan sebelumnya ular sempat menyerang manusia.

"Jadi yang punya sapi itu sebenarnya ada juga sapinya hilang, tidak na tahu juga mau cari ke mana na kira ji banjir, tidak sampai satu bulan hilang lagi, jadi merasa anu mi, 'apa ini le penyebabnya kira-kira hilang ini sapi?'," ungkapnya.

Hardianto tidak merinci berapa insiden ular memangsa hewan ternak warga. Namun dia menyebut dirinya sudah menyampaikan pengumuman untuk waspada keberadaan ular.

"Dalam tahun ini (2024) sudah beberapa, sehingga saya pernah sampaikan di beberapa tempat termasuk masjid, sekarang kan lagi marak ular piton saya sampaikan memang waspadalah. Sudah beberapa warga saya (juga) diterkam ular piton," tutupnya.




(asm/hsr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads