Kepala BPOM Mamuju Suliyanto mengaku telah menerima sampel minuman kemasan yang dikonsumsi korban hingga diduga keracunan. Pihaknya pun langsung menguji minuman kemasan itu di laboratorium.
"Betul (sampel sudah diterima), kami lakukan uji secepatnya," kata Suliyanto kepada detikcom, Minggu (5/1/2024).
Suliyanto mengaku uji laboratorium tidak akan berlangsung lama. Hasil pemeriksaan akan diketahui pada Senin (6/1) hari ini.
"Insyaallah Senin dapat hasilnya," terangnya.
Menurut Suliyanto, pihaknya baru pertama kali melakukan sampel pada minuman kemasan yang diduga jadi penyebab warga keracunan. Dia belum bisa menyimpulkan lebih jauh sebelum ada hasil uji laboratorium.
"Sebelumnya belum pernah ada kejadian seperti ini di Mamuju, jadi belum dapat disimpulkan," imbuhnya.
Korban Mengeluh Muntah-Pusing
Syarina meninggal dunia diduga keracunan setelah mengonsumi minuman kemasan. Korban sempat dibawa ke Puskesmas Topore usai mengeluh muntah hingga pingsan pada Jumat (3/1) siang.
"Pihak keluarga mengatakan pasien langsung pusing mual dan pingsan setelah meminum minuman dingin," ujar Kapolsek Kalukku Iptu Makmur kepada wartawan, Sabtu (4/1).
Kepala Puskesmas Topore Arsyad membenarkan korban diduga mengalami keracunan. Namun pihaknya tidak bisa memastikan apakah minuman kemasan yang dikonsumsi korban sebagai penyebabnya.
"Kalau keracunan memang ada dugaan, tapi soal penyebab (apakah karena minuman kemasan) kami belum bisa pastikan karena belum diperiksa," ujar Arsyad.
(hsr/hsr)