Seorang pria yang tinggal di Chernivtsi Barat Daya, Ukraina, melakukan pengkhianatan terhadap negaranya sendiri dengan memberikan informasi penting tentang lokasi logistik perang kepada militer Rusia. Akibatnya, pria itu dijatuhi hukuman 15 tahun penjara.
Melansir detikNews yang mengutip AFP, Jumat (3/1/2025), Ukraina telah melakukan ribuan penyelidikan terhadap warganya yang diduga bekerja sama dengan pasukan Rusia sejak invasi militer pada Februari 2022 lalu. Dinas Keamanan Ukraina SBU (Security Service of Ukraine) menyebut pria itu membocorkan lokasi logistik kepada Rusia sehingga mereka dapat menjadi sasaran serangan udara.
"Berusaha memberikan koordinat gudang lokal berisi bahan bakar dan pelumas kepada penyerang," ungkap SBU Ukraina.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
SBU menyebut pria itu bersembunyi dan menghindari panggilan dari tentara Ukraina selama 2 tahun. Alih-alih membantu negara sendiri, pelaku malah menawarkan diri kepada agen Rusia untuk menjalin kerja sama.
Pria tersebut, kata SBU, juga dituduh telah 'memuliakan' dan 'membenarkan' invasi yang dilakukan Rusia. Hal ini dikuatkan dengan videonya yang membakar bendera Ukraina.
Selain itu, SBU menjelaskan penangkapan pria itu mencegah kerugian Ukraina dalam perang melawan Rusia. Dengan begitu Ukraina bisa mencegah serangkaian penyerangan udara Rusia terhadap infrastruktur penting mereka.
Pria itu dijatuhi hukuman 15 tahun penjara atas tuduhan percobaan pengkhianatan tingkat tinggi dan membenarkan agresi Rusia terhadap Ukraina.
(asm/hsr)