Seekor ular sanca sepanjang 8 meter mati ditebas warga pakai parang di Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat (Sulbar). Ular itu ditebas karena kemunculannya di pinggir jalan membuat pasang suami istri (pasutri) yang melintas kaget.
"Kan ceritanya toh, ada orang boncengan sama istrinya melintas di lokasi. Istrinya itu orang kaget dan langsung berteriak pas lihat itu ular mau menyeberang," ujar warga bernama Andar kepada wartawan, Rabu (1/1/2025).
Ular tersebut terlihat di pinggir Jalan Desa Bulo, Kecamatan Bulo, Polman pada Selasa malam (31/12/2024) sekitar pukul 20.30 Wita. Warga sekitar yang mendengar suara teriakan bergegas menuju lokasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pas teriak istrinya itu orang, langsung datang warga ke lokasi. Kan ada beberapa rumah dekat dari situ," ungkap Andar.
Lanjut Andar, warga lalu menangkap dan menebas ular tersebut menggunakan parang. Warga enggan membiarkan binatang melata itu pergi karena khawatir akan membahayakan.
"Setelah warga datang, langsung ditebas kepalanya (ular) pakai parang. Karena jangan sampai membahayakan," bebernya.
Dia menuturkan jika ular tersebut memiliki panjang 8 meter. Bangkai ular lalu dibuang ke tempat yang jauh dari permukiman.
"Pas dimeteri ada sekira 7 meter sampai di bagian tubuh yang terluka. Sisanya sekira 1 meter di dekat kepala tidak diukur lagi karena banyak darahnya," ujar Andar.
Andar mengaku tidak dapat memastikan dari mana dan hendak ke mana ular tersebut. Dia menduga, ular itu akan bergerak menuju permukiman untuk mencari makan.
"Kemungkinan mau cari makan di permukiman. Apalagi beberapa meter dari situ ada rumah warga, ada ternak sapi," pungkasnya.
Dalam video yang diterima detikcom, tampak ular yang sudah berlumuran darah itu tergeletak di pinggir jalan. Salah seorang warga juga terlihat berulang kali menebas kepala ular hingga nyaris terputus.
(hsr/asm)