Menteri Agama Nasaruddin Umar memastikan biaya ibadah haji pada tahun 2025 akan lebih murah. Kendati demikian, ia belum bisa merincikan berapa besaran penurunan biaya haji tersebut.
"Kita membicarakan banyak hal, kira-kira apa nanti yang bisa membuat jemaah haji kita lebih nyaman, lebih tenang, dan yang paling penting juga adalah lebih murah. Tapi murahnya bukan berarti mengurangi kualitas pelayanan, jadi tetap ada efisiensi, efektif, tapi tetap tidak mengurangi kualitas," ungkap Menag Nasaruddin yang dikutip di laman Kementerian Agama (Kemenag) pada Sabtu (28/12/2024).
Nasaruddin Umar juga menambahkan bahwa pembicaraan mengenai penurunan biaya akan dibahas lebih lanjut dengan pihak pemerintah Arab Saudi selaku negara penyelenggara haji. Namun, ia memastikan bahwa efisiensi tersebut tidak akan mengurangi kualitas pelayanan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tidak bisa kita memutuskan sepihak hal-hal yang berkaitan dengan Saudi Arabia, itu kewenangannya Saudi Arabia. Tapi hal-hal yang berkaitan dengan dalam negeri, itu kewenangannya kita. Bapak Presiden, ingin jemaah haji tahun ini lebih baik, lebih efisien, lebih tertib dari tahun-tahun sebelumnya," kata Menag.
Hal senada juga disampaikan oleh Wakil Menteri Agama (Wamenag) Romo Syafi'i bahwa dapat dipastikan kalau biaya haji tahun ini akan mengalami penurunan. Besaran penurunan tersebut nantinya akan disampaikan dalam Panitia Kerja Haji (Panja).
"Tapi hampir kita pastikan ya, Pa Menteri, bahwa ongkos haji tahun ini turun. Berapa besarannya? Itu ga bisa disebut sekarang, karena harus ada kesepakatan di Panja (Panitia Kerja Haji)," ungkap Romo Syafi'i.
Biaya Haji 2024
Untuk diketahui, biaya haji untuk tahun 2024 berkisar antara Rp 49.000.000-Rp 95.000.000 menyesuaikan embarkasi setiap daerah. Untuk lebih jelasnya, berikut ini besaran biaya perjalanan ibadah haji (Bipih) 2024:
- Embarkasi Aceh: Rp 49.995.870
- Embarkasi Medan: Rp 51.145.139
- Embarkasi Batam: Rp 53.833.934
- Embarkasi Padang: Rp 51.739.357
- Embarkasi Palembang: Rp 53.943.134
- Embarkasi Jakarta (Pondok Gede dan Bekasi): Rp 58.498.334
- Embarkasi Solo: Rp 58.562.008
- Embarkasi Surabaya: Rp 60.526.334
- Embarkasi Balikpapan: Rp 56.510.444
- Embarkasi Banjarmasin: Rp 56.471.105
- Embarkasi Makassar: Rp 60.245.355
- Embarkasi Lombok: Rp 58.630.888
- Embarkasi Kertajati: Rp 58.498.334
Rincian biaya di atas sudah termasuk dalam biaya penerbangan haji, akomodasi Makkah, sebagian biaya akomodasi Madinah, biaya hidup (living cost), dan visa.
Biaya Haji per Embarkasi untuk PHD dan Pembimbing KBIHU
Sementara itu, Bipih Petugas Haji Daerah (PHD) dan Pembimbing Kelompok Bimingan Ibadah Haji dan Umroh (KBIHU) memiliki biaya haji tersendiri. Berikut rincian besaran Bipih PHD dan pembimbing KBIHU per daerahnya:
- Embarkasi Aceh: Rp 87.359.984
- Embarkasi Medan: Rp 88.509.253
- Embarkasi Batam: Rp 91.198.048
- Embarkasi Padang: Rp 89.103.471
- Embarkasi Palembang: Rp 91.307.248
- Embarkasi Jakarta (Pondok Gede dan Bekasi): Rp95.862.448
- Embarkasi Solo: Rp 95.926.122
- Embarkasi Surabaya: Rp 97.890.448
- Embarkasi Balikpapan: Rp 93.874.558
- Embarkasi Banjarmasin: Rp 93.835.219
- Embarkasi Makassar: Rp 97.609.469
- Embarkasi Lombok: Rp 95.995.002
- Embarkasi Kertajati: Rp 95.862.448
Khusus Bipih PHD dan KBIHU ini, biaya yang dikeluarkan lebih besar karena akan dipergunakan untuk fasilitas yang lebih lengkap. Mulai dari penerbangan, akomodasi, konsumsi, transportasi, pelayanan di Arafah, Mudzalifah, dan Mina.
Selain itu, juga mencakup biaya pelindungan, pelayanan di embarkasi atau debarkasi, pelayanan keimigrasian, premi asuransi dan pelindungan lainnya, dokumen perjalanan, biaya hidup (living cost), pembinaan jemaah haji di tanah air dan Arab Saudi, pelayanan umum di dalam negeri dan Arab Saudi; dan pengelolaan BPIH.
(edr/alk)