Legislator DPRD Pangkep, Sulawesi Selatan (Sulsel) Muhammad Ramli mengungkap 4 Sekolah Dasar (SD) di Kecamatan Liukang Tangaya belum mengeluarkan ijazah terhadap alumninya yang sudah lulus 2 tahun lalu. Pihak sekolah berdalih masih mencocokkan data untuk menerbitkan ijazah alumni.
"Saya terima laporan dari masyarakat, alumni tahun 2022 dari 4 SD di Liukang Tangaya belum terima ijazah sampai sekarang," kata Ramli kepada detikSulsel, Selasa (17/12/2024).
Ramli menyebutkan, keempat SD tersebut adalah SDN 6 Sailus Besar, SDN 11 Lankoitang, SDN 28 Sapuka, dan SDN 4 Sapuka. Ia mengatakan Dinas Pendidikan (Disdik) Pangkep harus bertanggungjawab atas terlambatnya ijazah diterima para alumni.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Diknas harus tanggung jawab. Harus menjelaskan apa sebabnya kenapa sampai 2 tahun tertahan ijazah anak-anak pulau," ujarnya.
Dia mengaku sempat mendapat jawaban saat mempertanyakan hal ini ke Disdik Pangkep yang mengatakan bahwa keterlambatan terbitnya ijazah karena pencocokan data siswa dengan data kependudukan.
"Kalau hanya mencocokkan data kenapa sampai 2 tahun. Apa yang mereka lakukan selama ini," kata Ramli.
Sementara itu, Kepala Bidang Dinas Pendidikan Pangkep, Syamsir mengatakan pihaknya hanya menerbitkan ijazah tahun 2023 bukan 2022. Lambatnya penerbitan ijazah untuk siswa karena terkendala nama siswa yang terdaftar di sekolah tidak sesuai dengan akta lahir mereka.
Saat ini, kata dia, pihak sekolah menunggu verifikasi dan validasi data sebelum ditulis dalam ijazah.
"Penulisan ijazah tahun 2023 SDN 6 Sailus Besar sempat terkendala karena nama siswa saat daftar di SD tidak sesuai akta lahir dan KK, sehingga kepsek menunggu perbaikan data dan disesuaikan dapodik melalui verval peserta didik," kata Syamsir.
Dia menambahkan, saat ini pihak sekolah telah menyelesaikan penulisan ijazah dan siap untuk diserahkan kepada para alumni.
"Saat ini ijazah sudah selesai ditulis sesuai nama yang benar dan foto sudah siap, dan kepsek menunggu dana PIP (Program Indonesia Pintar)cair untuk ke pulau membagi ijazah dan PIP," pungkasnya.
(asm/hsr)