Dua nelayan bernama Suliman (31) dan Muharram (57) terombang-ambing di perairan Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan (Sulsel), gegara kapal mati mesin. Kapal yang ditumpangi korban nyaris tenggelam usai dihantam ombak.
"Kami menerima informasi bahwa ada kapal nelayan yang hampir karam di jalur menuju pulau Karanrang," kata Sekretaris BPBD Pangkep, Muhammad Arsyad kepada wartawan, Senin (16/12/2024).
Kapal kitu dihantam ombak di perairan Pulau Karanrang, Desa Mattiro Bulu, Kecamatan Liukang Tupabiring Utara, Pangkep, Senin (16/12). Pihaknya baru menerima laporan sekitar pukul 11.57 Wita.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami menerima laporan sekitar pukul 11.57 Wita, kami kerahkan TRC (tim reaksi cepat) untuk segera evakuasi," ujarnya.
Kedua nelayan tersebut berasal dari Kabupaten Barru yang membeli kapal di Galesong, Takalar. Mereka berniat membawa kapal tersebut ke Barru, namun dihantam cuaca buruk.
"Mereka datang beli kapal di Galesong. Ini rencananya mereka mau pulang membawa kapal tersebut ke Barru tapi kena bencana di sini," ujar Arsyad.
Kedua nelayan itupun telantar di perairan selama 3 jam. Saat kapal penuh dengan air dan mesin kapal mati, kedua warga tersebut hanya mengapung dan berpegang ke badan kapal.
"Penyebabnya cuaca buruk, mesin mati dan kapal sudah penuh air. Keduanya bertahan dengan berpegang di perahu," ungkapnya.
Korban dievakuasi setelah tim BPBD melakukan penyisiran di sekitar muara sungai Pangkajene. Kapal dievakuasi dan kedua nelayan itu dievakuasi ke dermaga Tekolabbua, Pangkep.
"Informasi dari mereka, katanya mereka sempat ditarik dari lokasi kejadian sama kapal nelayan lain sampai ke muara," ujar Arsyad.
(sar/asm)