Direktorat Intelkam Polda Sulawesi Selatan (Sulsel) melakukan pembinaan terhadap mantan pengikut Jamaah Islamiyah Sulsel yang tergabung dalam Yayasan Rumah Moderasi Makassar. Yayasan itu terbentuk setelah Jamaah Islamiyah resmi dibubarkan setahun yang lalu.
"Kemarin saya bekerjasama dengan Densus 88 membubarkan Jamaah Islamiyah. Jadi resmi Jamaah Islamiyah Sulawesi Selatan kita bubarkan. Karena memang asal muasal Jamaah Islamiyah ini selain dari Abu Bakar Baasyir adalah salah satunya tokohnya di Sulawesi Selatan," kata Dirintel Polda Sulsel Kombes Hajat Mabrur kepada detikSulsel, Sabtu (15/12/2024).
Kombes Hajat mengatakan mantan pengikut Jamaah Islamiyah di Sulsel kemudian membentuk yayasan untuk bernaung dan dilakukan pembinaan. Melalui yayasan tersebut, mereka membuka usaha seperti bengkel las hingga makanan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mereka itu tidak mau kan menjadi pengemis. Mereka mau berikhtiar, berusaha, sehingga mereka buat yayasan. Kemudian ada yang usaha, ada (bengkel) las yang masuk, ada usaha minuman untuk kesejahteraan mereka," bebernya.
Hajat menuturkan Yayasan Rumah Moderasi Makassar kemudian menggelar kegiatan Silaturahmi Kebangsaan di Aula Kantor BPSDM, Jalan Sultan Alauddin, Makassar. Kegiatan itu turut dihadiri Kapolda Sulsel Irjen Yudhiawan.
"Ulang tahun dihadiri pak Kapolda, Wakapolda hadir kemudian memberikan support juga beliau," katanya.
Sementara itu, Irjen Yudhiawan menyampaikan apresiasi kepada Yayasan Rumah Moderasi Makassar yang telah berperan aktif dalam deradikalisasi, pencegahan intoleransi, radikalisme, dan terorisme. Dia berharap yayasan ini dapat terus melahirkan wirausahawan tangguh yang cinta tanah air, menjunjung patriotisme, serta menghormati kebhinekaan.
"Kami juga akan menyampaikan kepada Penjabat Gubernur atau Wali Kota untuk memberikan perhatian kepada eks narapidana terorisme (napiter), khususnya dalam pembangunan rumah yang layak huni. Ini penting agar mereka dapat hidup nyaman dan membangun usaha untuk masa depan yang lebih baik," katanya.
Yudhiawan juga mengajak seluruh masyarakat untuk menjaga kerukunan dan kedamaian di Sulsel khususnya dalam menghadapi tahapan Pilkada serentak 2024, perayaan Natal, dan Tahun Baru 2025.
"Kesadaran dan kerja sama kita semua adalah kunci untuk mewujudkan negeri yang aman, tenteram, dan damai," pungkasnya.
(hsr/hmw)