Makam dibongkar dan dipindahkan diduga gegara perbedaan pilihan pada Pilkada 2024 di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan (Sulsel) bertambah menjadi 13. Sebelumnya, ada 3 makam sekeluarga yang dibongkar.
"Ada lagi (pembongkaran dan pemindahan makam), 10 (makam). Satu keluarga, sekeluarga," ujar Lurah Tanah Kongkong, Andi Alamsyah Adnan Manaf kepada detikSulsel, Rabu (11/12/2024).
Peristiwa ini terjadi di Perkuburan Bulu-Bulu, Jalan Sungai Teko, Kelurahan Tanah Kongkong, Kecamatan Ujung Bulu, Bulukumba. Alamsyah mengungkapkan, 10 makam keluarga warga bernama Supiati tersebut dibongkar dan dipindahkan bersamaan pada Rabu (11/12).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pagi tadi menggali. Proses penggaliannya untuk dipindahkan lama. Yang di lokasi pemindahannya itu tidak lama. Sudah selesai sore, sudah rampung tadi, sudah selesai. Saya tadi turut menggali juga," katanya.
Lebih lanjut, Alamsyah menuturkan bahwa seluruh makam dipindahkan ke lokasi yang sama di sekitar perkuburan. Kata dia, lahan tersebut dibeli pihak keluarga untuk dijadikan perkuburan keluarga.
"Kemarin itu dia sudah beli lahan sendiri. Lahan itu dekat-dekat situ (perkuburan) juga, ada 200 meter (jaraknya) dari itu. Bukan lahan perkuburan. Kayak kebun pohon pisang, tanaman-tanaman. Itu dia beli untuk dijadikan lahan kuburan keluarga," bebernya.
Alamsyah mengungkapkan, lahan Perkuburan Bulu-Bulu merupakan milik keluarga besar warga setempat berinisial A. Menurutnya, perbedaan pilihan pilkada diduga menjadi pemicu pembongkaran dan pemindahan makam.
"Iya (pemilik lahan yang meminta pindahkan makam sama dengan sebelumnya). (Permasalahannya) kayaknya sama (beda pilihan pilkada), tapi jauh-jauh sebelumnya sudah disampaikan (untuk dipindahkan). Cuma, (warga yang pindahkan makam keluarganya) belum ada persiapannya untuk dipindahkan," urainya.
Diberitakan sebelumnya, warga bernama Jumran juga membongkar dan memindahkan makam anak beserta kedua orang tuanya di Perkuburan Bulu-Bulu. Jumran awalnya membongkar makam anaknya pada Minggu (1/12), kemudian pada Selasa (3/12) giliran makan kedua orang tuanya.
"Iya, (pembongkaran makam) gara-gara itu, beda pilihan," ujar Andi Alamsyah Adnan Manaf kepada detikSulsel, Selasa (3/12).
(hsr/hsr)