Sejumlah peringatan unik dan menarik dirayakan di berbagai belahan dunia setiap harinya. Lantas, tanggal 3 Desember 2024 memperingati hari apa saja?
Di Indonesia, ada Hari Bakti Pekerjaan Umum yang diperingati pada tanggal tersebut. Sementara di dunia global ada Hari Penyandang Disabilitas Internasional dan Let's Hug Day di Amerika Serikat.
Masing-masing peringatan memiliki latar belakang yang menarik di baliknya. Berikut ulasan lengkapnya yang telah dirangkum detikSulsel dari berbagai sumber.
Yuk, disimak!
Hari Bakti Pekerjaan Umum
Di Indonesia, tanggal 3 Desember diperingati sebagai Hari Bakti Pekerjaan Umum setiap tahunnya. Peringatan ini rutin dirayakan untuk mengenang peristiwa bersejarah yang terjadi di Bandung.
Melansir Jurnal Tamaddun berjudul 'Peristiwa Perebutan Gedung Sate di Bandung Tahun 1945', pasca Kemerdekaan Indonesia pemerintah melakukan pengambilan aset-aset yang ada di berbagai daerah, termasuk Bandung. Di Bandung sendiri pemerintah mengambil aset Gedung Sate atau pada masa itu dikenal sebagai Gedung Departement Van Verkeer En Waterstaat.
Kemudian pada 2 September 1945, setelah membentuk kabinet pertama pemerintah pun menetapkan Gedung Sate sebagai kantor pusat Departemen Pekerjaan Umum. Akan tetapi, pihak Sekutu dan Belanda tidak terima sehingga ingin merebut kembali aset itu.
Pasukan Sekutu dan Netherlands Indies Civil Administration (NICA) pun masuk ke Bandung dan melakukan penyerangan ke kantor Departemen Pekerjaan Umum untuk mengacaukannya. Inggris didukung oleh NICA dan pasukan bayarannya dari Nepal yakni Gurkha mulai mengepung Gedung Sate pada 2 November 1945.
Oleh karena itu, pada awal November 1945 hanya anak muda yang diizinkan masuk untuk mempertahankan Gedung Sate bersama berkas-berkas penting di dalamnya. Suatu waktu pada 3 Desember 1945 hanya ada 21 pemuda pegawai dalam Angkatan Muda Pekerjaan Umum yang ditugaskan mempertahankan Kantor Departemen Umum.
Namun, pukul 11,00 pagi tiba-tiba pasukan Gurkha mengepung dan menyerang dari segala penjuru dengan persenjataan modern. Pertempuran sengit dan tidak seimbang itu terjadi selama 4 jam.
Akibatnya, 7 dari 21 pemuda dinyatakan hilang, 1 orang luka berat dan beberapa lainnya hanya mengalami luka ringan. Adapun 7 pemuda yang hilang itu adalah Didi Hardianto Kamarga, Muchtaruddin, Soehodo, Rio Soesilo, Soebenget, Ranu, dan Soeharjono.
Untuk mengenang gugurnya para pemuda itu, maka diciptakanlah Hari Bangkit Pekerjaan Umum di Indonesia. Peringatan ini dirayakan setiap tahunnya oleh Kementerian Pekerjaan Umum.
Hari Penyandang Disabilitas Internasional
Di dunia internasional, ada Hari Penyandang Disabilitas Internasional (IDPD) yang juga diperingati pada 3 Desember. Peringatan ini diciptakan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dengan tujuan untuk mempromosikan hak-hak dan kesejahteraan penyandang disabilitas dari segala aspek kehidupan.
PBB mengemukakan bahwa saat ini penyandang disabilitas ternyata masih mendapatkan diskriminasi, stigma, dan pengucilan dari masyarakat. Dengan begitu, mereka mendapatkan ketidakadilan dalam mengakses sejumlah layanan masyarakat termasuk di bidang kesehatan.
Penyandang disabilitas seringkali terhambat dan tidak mendapatkan kesempatan yang adil dalam mengakses layanan kesehatan. Padahal, mengakses layanan kesehatan merupakan hak asasi masing-masing manusia.
Tidak hanya itu, penyandang disabilitas masih sering terhambat dalam mendapatkan peran kepemimpinan di sektor kesehatan. Diskriminasi dan stigma yang melekat menghalangi mereka untuk mengakses peran-peran tersebut. Padahal, diketahui penyandang disabilitas merupakan 16% dari populasi global.
World Health Organization (WHO) yang menyadari ketidakadilan itu pun bergabung bersama PBB. WHO berperan menekankan penjaminan hak-hak penyandang disabilitas agar tidak lagi terjadi hambatan sehingga mereka bisa berpartisipasi di segala bidang dengan aktif dan efektif.
Pada 2022, WHO kemudian mengeluarkan laporan global tentang kesetaraan kesehatan bagi penyandang disabilitas. Di dalamnya dijabarkan tentang tindakan yang bisa dilakukan oleh negara-negara untuk mengatasi ketidaksetaraan kesehatan yang dialami penyandang disabilitas.
Let's Hug Day di Amerika Serikat
Berpelukan sering kali dilakukan untuk berbagi kebahagiaan bersama keluarga dan teman. Tidak jarang pula pelukan dilakukan untuk menenangkan orang yang sedang merasa sedih atau sebagai simbol berbaikan dengan seseorang setelah bertengkar.
Menukil National Today, lebih daripada itu pelukan memiliki manfaat lainnya. Secara ilmiah, ditemukan bahwa berpelukan dapat melepaskan hormon yang baik sehingga bisa membantu menurunkan tekanan darah dan tingkat stres.
Dengan berpelukan, seseorang akan melepaskan hormon bahagia yang disebut oksitosin. Di waktu yang bersamaan hormon stress yang disebut kortisol juga akan berkurang sehingga tekanan darah, detak jantung, depresi, kecemasan, dan frustasi bisa lebih teratur.
Bukan cuma pada orang dewasa, berpelukan juga memiliki manfaat yang besar terhadap bayi. Jika bayi tidak menerima pelukan secara teratur dari orang tua, maka hubungan orang tua dan bayi akan mengalami penurunan. Maka untuk mempererat hubungan dengan bayi, perlu dilakukan pelukan yang rutin.
Karena manfaat berpelukan itu, maka diciptakanlah 'Let's Hug Day' atau 'Hari Mari Berpelukan' di Amerika Serikat. Beberapa orang berpendapat bahwa Kevin Zoborney merupakan orang pertama yang menginisiasi perayaan ini.
Dengan diciptakannya Let's Hug Day, masyarakat bisa menunjukkan kasih sayang satu sama lain dengan lebih berani. Berpelukan dapat meningkatkan semangat orang dan memungkinkan mereka merasakan kehangatan dan ketulusan orang lain.
Peringatan ini dirayakan pada 3 Desember setiap tahunnya. detikers bisa merayakannya dengan mulai memberikan pelukan kepada orang tercinta secara rutin.
Itulah ulasan mengenai daftar peringatan pada 3 Desember 2024. Semoga menambah wawasan!
Simak Video "Melawan Stigma dan Diskriminasi Disabilitas"
(urw/urw)