Andi Muhammad Imam Jadi Raja Gowa Ke-39, Ungkap Pesan Mendiang Ayahnya

Andi Muhammad Imam Jadi Raja Gowa Ke-39, Ungkap Pesan Mendiang Ayahnya

Nur Hidayat Said - detikSulsel
Jumat, 29 Nov 2024 16:30 WIB
Putra sulung Raja Gowa ke-38 Andi Kumala Idjo Karaeng Lembang Parang, Andi Muhammad Imam diangkat sebagai Raja Gowa ke-39.
Foto: Andi Muhammad Imam diangkat sebagai Raja Gowa ke-39. (Nur Hidayat Said/detikSulsel)
Gowa -

Andi Muhammad Imam yang merupakan putra sulung Raja Gowa ke-38 Andi Kumala Idjo Karaeng Lembang Parang diangkat sebagai Raja Gowa ke-39. Imam mengungkapkan pesan sang ayah kepadanya semasa hidup.

"(Pesan Ayah) untuk saya: lanjutkan. Itu saja," ujar Imam kepada wartawan usai pemakaman Andi Kumala Idjo di Makam Katangka, Jalan Syech Yusuf, Kelurahan Katangka, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel), Jumat (29/11/2024).

Penunjukan imam sebagai Raja Gowa ke-39 diumumkan Permaisuri Andi Hikmawati Petta Omba saat pelepasan jenazah Andi Kumala Idjo di Istana Balla, pagi tadi. Imam mengungkapkan bahwa sesuai adat, jenazah tidak boleh diturunkan dari rumah sebelum ada pengganti yang ditetapkan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Itu sesuai surat wasiat yang ditulis sama almarhum Sombayya, Raja Gowa ke-38. Itu sudah sesuai. Makanya, Ibunda Permaisuri itu langsung menyampaikan karena tidak boleh menurunkan jenazah dari rumah kalau belum disebut siapa penggantinya," terangnya.

Sebagai penerus tahta, Imam mengaku akan segera berkoordinasi dengan pengurus dan pemangku adat yang pernah bekerja sama dengan ayahnya. Fokus utama kepemimpinannya adalah pelestarian budaya.

ADVERTISEMENT

"Pelestarian kebudayaan. Itu yang diutamakan terlebih dahulu. Kita masyarakat Gowa atau Sulawesi Selatan, tidak mungkin kita lepas dari adat budaya kita. Itu adalah identitas kita," tuturnya.

Lebih lanjut, Imam juga menegaskan pentingnya menjaga dan memperkenalkan budaya lokal ke dunia luar. Dia mengingatkan jangan sampai pihak lain yang pada akhirnya mengajarkan adat dan kebudayaan yang dimiliki saat ini.

"Siapa lagi yang mau memperkenalkan identitas kita di luar? Apakah harus hilang identitas kita dulu baru orang lain yang mengajari kita tentang identitas kita?" ucapnya.

Diberitakan sebelumnya, Imam diangkat sebagai Raja Gowa ke-39 meneruskan tahta ayahnya, Raja Gowa ke-38 Andi Kumala Idjo Karaeng Lembang Parang. Keputusan itu disampaikan saat prosesi pelepasan jenazah Andi Kumala Idjo yang juga dikenal sebagai Sombayya di Istana Balla Lompoa.

"Bahwa yang melanjutkan tahta kerajaan di Gowa ini adalah putra saya yang pertama Andi Muhammad Imam," kata Permaisuri Andi Hikmawati Petta Omba membacakan surat keputusan di Istana Balla Lompoa, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel), Jumat (29/11).

Andi Hikmawati mengaku surat wasiat terkait penerus tahta kerajaan diserahkan suaminya sebelum sakit. Kata dia, surat wasiat itu dibuat dengan sepengetahuan penasihat hukum kerajaan.

"Surat wasiat sebelum beliau sakit, ada surat wasiat diserahkan ke kami sebagai istrinya," katanya.

Diketahui, Andi Kumala Idjo meninggal dunia pada Kamis (28/11). Andi Kumala Idjo wafat pada usia 65 tahun akibat penyakit jantung yang telah dideritanya sejak 2012.

Jenazah Andi Kumala Idjo dimakamkan di Kompleks Makam Katangka, Jalan Syech Yusuf, Kelurahan Katangka, Kecamatan Somba Opu, Gowa, Jumat (29/11), setelah pelaksanaan salat Jumat. Sedikitnya ratusan warga turut melepas jenazah AndiKumalaIdjo.




(hmw/ata)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads