Tragis Pria Lutra Tewas Ditelan Ular Piton 6 Meter Saat Pulang dari Kebun

Tragis Pria Lutra Tewas Ditelan Ular Piton 6 Meter Saat Pulang dari Kebun

Ahmad Al Qadri - detikSulsel
Kamis, 28 Nov 2024 09:58 WIB
Pria di Luwu Utara tewas ditelan ular piton 6 meter.
Foto: Pria di Luwu Utara tewas ditelan ular piton 6 meter. (dok. Istimewa)
Luwu Utara - Nasib tragis menimpa seorang pria bernama Benjo (30) yang tewas ditelan ular piton sepanjang 6 meter di Luwu Utara (Lutra), Sulawesi Selatan (Sulsel). Jasad korban ditemukan setelah perut ular dibelah.

Peristiwa itu terjadi di Dusun Mamea, Desa Malimbu, Kecamatan Sabbang, Luwu Utara, Selasa (26/11) sekitar pukul 17.30 Wita. Korban awalnya ke kebun memanen aren miliknya.

"Itu anak bikin gula di dalam (kebun) kurang lebih dari perkampungan 5 kilometer masuk. Setelah bikin gula di dalam, pergi lihat itu kebun arennya sudah dia ambilmi (dipanen) kemudian dipikulmi, sementara di perjalanan didapat mi (bertemu) ular sawah (piton)," kata Kepala Desa Malimbu, Kasrim pada detiksulsel, Rabu (27/11/2024).

Korban dikabarkan pergi ke kebunnya sejak Selasa (26/11) siang. Namun menjelang malam, korban belum pulang sehingga saudara ipar dan sepupunya memutuskan mencarinya.

"Dia susul masuk (kebun), dicari di tempat bikin gulanya tidak ada, terus dicari lagi, eh di dapatmi sama iparnya dan sepupunya, bekas pikulnya (barang bawaan) masih ada (dekat ular)," ucapnya.

Karena takut, ipar dan sepupu korban yang melihat kejadian itu akhirnya memanggil seorang temannya untuk membantu membunuh dan membelah perut ular.

"Sementara diparangi adami dua orang yang awasi ka melawan (ular) katanya. Kepalanya kaya gigitan ular (korban), itu yang foto itu pas di bela sama anana, karena dikira masih hidup. Itu tangan kirinya itu masih masuk dari kepalanya (ular)," tambah Kasrim.

Kasrim menambahkan warga memang kerap menemukan ular piton di wilayahnya namun baru kali ini menerkam manusia. Dia menduga ular piton tersebut dalam kondisi lapar ekstrem.

"Sering ji ada terjadi tapi masih baku lawan ji itu orang. Barusan ini sampai dimakan kalau di dalam desaku. Selama ini waktunya kaya ada itu virus babi, banyak tongmi ular-ular besar juga. Cuma memang banyak ular sawah di dalam, di hutan-hutan," ungkapnya.

Korban Sempsat Melawan Pakai Parang

Dia mengatakan korban sempat melakukan perlawanan dengan cara menggores kepala ular menggunakan parang. Namun upayanya itu tidak sampai membuat ular lumpuh.

"Itu bekasnya (sabetan parang) di situ (kepala ular), ini anak kayak melawan, tapi mungkin dikalah," kata Kepala Desa Malimbu, Kasrim kepada detikSulsel, Rabu (27/11/2024).

Menurut Kasrim, kekuatan lilitan ular tersebut sangat kuat. Sehingga, parang yang dipakai korban saat coba melawan akhirnya terlepas.

"Mungkin sempat (melawan), tapi cepat dililit. Jadi itu parangnya terlempar, mungkin sebelum dimakan," lanjutnya.


(hmw/hmw)

Hide Ads