- 1. Sang Pengabdi
- 2. Guruku Tersayang
- 3. Guru
- 4. Terima Kasih Guruku
- 5. Terima Kasih Guru
- 6. Bersamamu, Guruku
- 7. Bintang
- 8. Lukisan Jiwa Seorang Guru
- 9. Selamat Hari Guru
- 10. Guru Pelita
- 11. Guru
- 12. Guruku
- 13. Pena Sang Guru
- 14. Tombak Keberhasilanku
- 15. Pipit Kecil
- 16. Pahlawan yang Terlupakan
- 17. Guruku, Melati di Ujung Laman
Hari Guru Nasional (HGN) 2024 merupakan momen yang tepat untuk menyampaikan apresiasi dan penghormatan kepada guru. Salah satu cara menyampaikan pesan itu yakni melalui puisi.
Biasanya, puisi ini dibacakan pada acara Hari Guru Nasional di sekolah sebagai hiburan. Namun, tidak sedikit instansi pendidikan juga mengadakan lomba puisi bertema Hari Guru dalam rangka HGN 2024.
Nah, sebagai referensi berikut kumpulan puisi hari guru 4 bait yang menyentuh hati untuk merayakan HGN 2024. Yuk, disimak!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Sang Pengabdi
Karya: Zaniza
Setiap pagi kau susuri jalan berdebu
Berpacu waktu demi waktu
Tak hirau deru kendaraan lengkingan knalpot
Tak hirau dingin memagut
Kala sang penguasa langit tuangkan cawannya
Wajah-wajah lugu haus kan ilmu
Menari-nari di pelupuk mata menunggu
Untaian kata demi kata terucap seribu makna
Untaian kata demi kata terucap penyejuk jiwa
Ruang persegi jadi saksi bisu pengabdianmu
Menyaksikan tingkah polah sang penerus
Canda tawa penghangat suasana
Hening sepi berkutat dengan soal
Lengking suara kala adu argumen
Ruang persegi menjadi saksi bisu pengabdianmu
Entah berapa tinta tergores di papan putih
Entah berapa lisan terucap sarat makna
Entah berapa lembaran tumpahan ilmu terkoreksi
Entah berapa ajaran budi kau tanamkan
Waktu demi waktu dijalani hanya demi mengabdi
Berserah diri mengharap kasih ilahi
Ilmu kau beri harap kan berarti
Satu persatu sang penerus silih berganti
Tumbuh menjadi tunas-tunas negeri
Kau tetap di sini setia mengabdi
Sampai masa kan berakhir nanti
2. Guruku Tersayang
Karya: I Kadek Agus Sudiandika
Ketika pagi aku datang
Senyummu selalu terkembang
Menyapaku di pintu gerbang
Kau tepuk pundakku dengan tenang
Memberiku semangat untuk menang
Melawan rasa tak senang
Guruku yang kusayang
Engkau laksana bintang
Hapuskan gelap dalam terang
Teruslah menjadi tempatku berpegang
Tempatku bersandar di kala tegang
Memberiku bekal di masa datang
3. Guru
Karya: Kahlil Gibran
Barangsiapa mau menjadi guru
Biarlah dia memulai mengajar dirinya sendiri
Sebelum mengajar orang lain
Dan biarkan pula dia mengajar dengan teladan
Sebelum mengajar dengan kata-kata
Sebab, mereka yang mengajar dirinya sendiri
Dengan membenarkan perbuatan-perbuatan sendiri
Lebih berhak atas penghormatan dan kemuliaan
Daripada mereka yang hanya mengajar orang lain
Dan membenarkan perbuatan-perbuatan orang lain
4. Terima Kasih Guruku
Karya: Cicik Yulianita
Dia adalah pelita di hidupku
Tak pernah lelah di hadapanku
Hanya demi untuk masa depanku
Tak akan sanggup terbalas olehku
Tanpa dirinya entah apa jadinya aku
Untukmu pahlawanku
Jasamu akan terngiang selalu
Pengorbananmu tak terbatas untukku
Hanya 1 kata yang bisa terucap dariku
Terima kasih... Terima kasih... Guruku
Dari aku yang dulu tak tahu apa-apa tanpamu
5. Terima Kasih Guru
Karya: Masrifa
Guru orang tua keduaku
Di sekolah dia mengajarkan sopan santun kepadaku
Menasehati baik dan buruk suatu hal
Aku pergi mencari ilmu
Dia memberiku cinta dan ilmu
Dia adalah pelita di hidupku
Tak pernah lelah di hadapanku
Kau sembunyikan wajah lelah sedihmu
Seolah kau bahagia selalu
Kata-katamu penuh candu
Kuresapi dan kan kuingat selalu
Terima kasih atas semua pengorbananmu
Terima kasih atas semua jasamu
Jasamu tak terukur
Kan selalu kukenang seumur hidupku
6. Bersamamu, Guruku
Karya: Yoga Permana Wijaya
Ketika aku menatap langit
Tingginya takkan dapat kuraih berjinjit
Tapi tatkala aku menatapnya bersamamu, guruku
Aku dapat menggapai cita setinggi itu
Ketika aku memandang samudera
Hamparan luasnya takkan bisa kupeluk di dada
Tapi tatkala aku memandangnya bersamamu, guruku
Aku bisa merangkul mimpi seluas itu
Ketika aku melihat gunung
Beratnya takkan mampu kupikul di punggung
Tapi tatkala aku melihatnya bersamamu, guruku
Aku mampu mengangkat ilmu seberat itu
Itulah tinggi, luas dan bertanya jasa yang kau terima
Berkatmu, ku Menatap, ku memandang, ku melihat sisi lain dunia
Tuk mengubahnya menjadi bekal kehidupan
Maka setinggi langit, seluas samudera dan seberat gunung
Terhatur terima kasih untukmu, guruku.
7. Bintang
Karya: Chairil Anwar
Aku mencintai kelasmu
Kamu membantuku 'tuk melihat
Bahwa untuk hidup bahagia
Belajar adalah kuncinya
Kamu memahami muridmu
Kamu perhatian dan pandai
Kamu guru terbaik yang pernah ada
Aku tahu itu dari awal kita bertemu
Aku memperhatikan kata-katamu
Kata-kata dari seorang guru sejati
Kamu lebih dari teladan terbaik
Sebagai guru, kamu adalah bintang
8. Lukisan Jiwa Seorang Guru
Karya: Wahyuni Budi Hastuti
Sengatan mentari di terik siang
Mutiara bening basah menghias wajah
Jatuh bercucuran basahkan jiwa
Mata berbinar pancarkan keikhlasan
Ketika matahari bersembunyi di balik cakrawala
Cahaya lembut datang berbisik di gelap malam
Bagikan cahaya pada jiwa yang papa
Haus belaian tangan penuh kasih sayang
Jemari cantik liukkan gemulai pena
Goreskan rasa percikkan kesejukan
Lukisan indah menoreh kanvas kelas
Hadirkan suasana nyaman bahagia
Ayunkan kaki kuat tebarkan harapan
Hempaskan keterpurukan halau ketidakpastian
Hadirkan inspirasi dalam kesuraman
Melangkah seirama raih bintang di angkasa
9. Selamat Hari Guru
Karya: Cicik Yulianita
Kami datang untuk tahu
Engkau memberi kami ilmu
Kami datang dengan angan
Engkau memberi kami masa depan
Segala yang kau lakukan
Tanpa mengharap suatu imbalan
Engkau berikan penerangan dalam hidupku
Engkau luruskan tujuanku
Terima kasih atas semua pengorbananmu
Terima kasih atas semua jasamu
10. Guru Pelita
Karya: Livia Octavavariza
Guru, apakah kau tahu
Jasa dan ilmu yang selama ini
Kau berikan kepada kami
Begitu berarti bagi kami menuju kesuksesan
Guru, terima kasih telah mendidik kami
Yang pada dasarnya tidak tau apa-apa
Menjadi tau semua berkat dirimu
Dan yang dulu kami tidak tau
Apa itu ilmu dan apa itu adab
Sekarang kami tau
Guru kau begitu sehat dalam mendidik kami
Kau begitu sayang kepada kami
Melebihi sayang kepada dirimu sendiri
Guru, ilmu yang kau berikan kepada kami
Begitu berarti bagi kami
Untuk menuju dan melewati
Kesuksesan kami, yang telah ditakdirkan
11. Guru
Karya: Kahlil Gibran
Barang siapa mau menjadi guru
Biarlah dia memulai mengajar dirinya sendiri
Sebelum mengajar orang lain
Dan biarkan pula dia mengajar dengan teladan
Sebelum mengajar dengan kata-kata
Sebab, mereka yang mengajar dirinya sendiri
Dengan membenarkan perbuatan-perbuatan sendiri
Lebih berhak atas penghormatan dan kemuliaan
Daripada mereka yang hanya mengajar orang lain
Dan membenarkan perbuatan-perbuatan orang lain
12. Guruku
Karya: Asty Kusumadewi
Dengan letih kau mengajariku
Dengan sabar kau mengajariku
Dengan hati kau mengajariku
Dengan senyum kau mengajariku
Arti dari sebuah rasa ikhlas
Arti dari sebuah rasa tulus
Itulah definisi dari dirimu
Guru terbaikku
Kau ajarkan semua hal baru
Membaca
Menulis
Bercerita
Hingga aku pandai dalam mengeja
Guruku,
Kaulah manusia yang kudoakan setelah orang tuaku
Penuh kasih sayang kau berikan padaku
Terima kasih atas dedikasimu
Semoga engkau sehat selalu
13. Pena Sang Guru
Karya: Mesdiana, S.Pd
Pena guruku
Tak pernah bosan menari-nari di diriku
Menuliskan banyak warna di jiwaku
Coretan lembut, hangat menyentuh kalbuku
Pena guruku hebat
Karena penanya aku tak telat
Tugas-tugasku tak lambat
Walau panas matahari menyengat hingga hujan lebat
Pena guruku sangat mengagumkan
Aku pun terbuai angan
Dunia akan kuguncangkan
Menuju sebuah pencapaian
Kuingin penaku seperti miliknya
Menggoreskan, melukiskan dan mewarnai anak bangsa
Hasil penamu tak kunjung penuh makna
Kaulah sang penaku yang berjuang sepenuh jiwa
14. Tombak Keberhasilanku
Karya: Amanda Nurdhana D
Pena menari di atas kertasku
Menuliskan setiap kata yang kau ucapkan
Memberikan secercah cahaya dalam kegelapan
Menuntunku menuju jalan kesuksesan
Walau letih terlihat di wajahmu tak menghapus semangatmu
Kau selalu mendampingiku menuju cita-citaku
Mengajariku hal-hal baru
Dengan sabar kau membimbingku
Walau sikap nakalku kadang mengganggumu
Sungguh besar pengabdianmu
Untuk mencerdaskan generasi mudamu
Terima kasih kuucapkan untukmu
Guruku
Kau adalah orang tua keduaku
Kan kukenang selalu jasamu
Sekali lagi kuucapkan terima kasih untukmu
Semoga selalu bahagia hidupmu
Kebaikan akan selalu menyertaimu
15. Pipit Kecil
Karya: Zuarni, S. Pd.
Awal jumpa kita, Kami bukan siapa-siapa
Hanya pipit kecil dengan paruh menganga dan sayap setengah terbuka
Kami hanya berputar... berputar...
Dan hinggap di pundak ilmu guru-guru kami
Awal jumpa kita Kami bukan apa-apa
Hanya sobekan-sobekan kertas tak bermakna
Menunggu tangan-tangan kokoh dan jemari lentik guru kami
Merangkainya menjadi buku yang patut diperhitungkan
Guruku... lihatlah pipitmu
Kami telah seperkasa garuda, selincah merpati
Dengan ilmu dan petuahmu
Picing mata nanar telah sejelita mentari siang hari
Langkah seok... telah mantap menapaki jalan tajam beronak
Kini pipitmu...
Telah siap terbang... terbang memetik cita-cita kehidupan
Dia meninggalkan
Secuil sejarah hidup kami di sini.
16. Pahlawan yang Terlupakan
Karya: Ahmad Muslim Mabrur Umar
Cermatilah sajak sederhana ini, kawan
Sajak yang terkisah dari sosok sederhana pula
Sosok yang terkadang terlupakan
Sosok yang sering tak dianggap
Ialah pahlawan yang tak ingin disebut pahlawan
Terka-lah kiranya siapa pahlawan ini
Ingatlah lagi kiranya apa jasanya
Ia tak paham genggam senjata api Ia tak bertarung di medan perang
Ucap, sabar dan kata hati menjadi senjatanya
Keberhasilanmu kawan, itulah jasanya
Cerdasmu dan cerdasku itu pula jasanya
Bukan ia yang diharap menang
Namun suksesmu dan sukseskulah menangnya
Dapatkah kiranya jawab siapa pahlawan ini
Karenanyalah kudapat tulis sajak ini
Karenanyalah kau dapat baca sajak ini
Juluknya ialah pahlawan tanpa tanda jasa
Mungkin telah teringat olehmu kawan
Mungkin telah kau terka jawabnya
Ialah pahlawan dan orang tua kedua
Ialah guru, sang pahlawan yang terlupakan.
17. Guruku, Melati di Ujung Laman
Karya: Adin
Bersamamu rekah yang berketap di puncak malam
Tidak jua ranum di ujung pagi
Namun titis embun masih jua mampu hembuskan harap
Padamu yang masih igaukan fitri
Dalam dekap yang erat di buhul lelap
Langkah kakimu telah pecah di dalam leach
Berkubang segala lantang
Tentang suara yang tak jua pikirkan siang
Bertekak membentuk luka
Bertukak hingga kau tersiksa
Setelah riuh tengkujuh subuh
Kau masih hangat menyeduh tadah
Manis gula di ujung madah
Ada aku diselip dalam ratibmu
Senyummu tetap manis melati di ujung laman
Tingkahmu rentak zapin zaman berzaman
Segalamu adalah pedoman
Itulah kumpulan puisi Hari Guru 4 bait yang menyentuh hati. Semoga berguna!
(edr/alk)