Arkeolog menemukan gelang di antara harta karun yang usianya 3.000 tahun setelah dilakukan penggalian arkeologi di Spanyol. Penelitian lebih lanjut mengungkap jika benda-benda ini ternyata ditempa dari besi meteorit.
Berdasarkan penemuan itu, peneliti berpendapat jika orang Iberia dari Zaman perunggu sering mengenakan perhiasan. Selain itu, mereka juga membawa senjata yang terbuat dari batu luar angkasa.
Dilansir dari detikINET, besi tersebut ditemukan oleh Arkeolog José María Soler, sekitar 50 tahun silam, yang terkubur di bawah jalan raya di Villena, Spanyol. Di dalam harta karun itu terdiri dari 66 buah mangkuk, gelang, botol, dan ornamen emas dan perak, serta beberapa potong yang terbuat dari besi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini, penemuan itu dikenal sebagai Harta Karun Villena. Sebelum ilmu metalurgi menyebar luas, disebut jika benda itu telah disembunyikan 3.000 tahun yang lalu.
Metalurgi merupakan ilmu tentang pengerjaan logam secara kimiawi dan secara mekanis yang asalnya hanya dari bijih kemudian diperoleh logam yang berguna. Penelitian ini dipublikasikan dalam jurnal Trabajos de Prehistoria, menduga bahwa potongan besi tersebut mungkin dibuat saat Zaman Perunggu Akhir, di mana sebelum manusia mulai bekerja dengan memanfaatkan besi.
Mengutip dari Gizmodo, gelang yang ditemukan itu seluruhnya terbuat dari besi. Sementara objek setengah bola yang ditafsirkan sebagai gagang pedang, terbuat dari besi yang dilapisi dengan gambar bintang berujung empat dari emas.
Dalam menentukan asal besi dalam timbunan tersebut, tim mengambil beberapa potongan benda itu untuk menguji komposisi nikel besi. Hal ini dilakukan karena nikel cenderung lebih tinggi dalam besi dari luar angkasa dibandingkan besi dari daratan.
Para ilmuwan juga mencari unsur yang muncul dalam besi meteorit, contohnya kobalt menggunakan spektrometri. Mereka menemukan ada kemungkinan besar besi dalam timbunan itu berasal dari meteorit.
Pada awalnya manusia menggunakan besi dari meteorit yang jatuh untuk membuat barang berharga sebelum metalurgi besi ditemukan. Salah satu contohnya adalah belati meteorit milik firaun Tutankhamun, bilah kecil yang ditemukan di makam sang 'Radja Muda'
Penelitian dari tim lain yang diunggah pada 2022, mencatat jika bilah pedang Tutankhamun dibuat melalui penempaan suhu rendah. Akan tetapi bukan di Mesir.
Salah satu dari surat Amarna berusia 3.400 tahun mengungkap belati besi itu diberikan kepada kakek Tut, firaun Amenhotep III, oleh raja Mitanni, di wilayah Anatolia. Diketahui bilah pedang terkenal itu merupakan pusaka keluarga.
Meskipun begitu, Mesir pada zaman firaun menyimpan catatan yang sangat teliti, setidaknya jika dibandingkan dengan kelompok yang memalsukan Harta Karun Villena. Rekan penulis CSIC Institute of History, El País, berpendapat bahwa pembuat harta karun itu dan dari mana mereka mendapatkan besi tersebut, masih belum jelas.
Beberapa pendapat menyebut jika bahan yang digunakan untuk membuat Harta Karun Villena bukan berasal dari Spanyol. Penelitian lebih lanjut dapat memperjelas asal-usul harta karun ini hingga para pemakai barang-barang mewah kuno tersebut.
(asm/ata)