Anggota DPRD Kabupaten Gorontalo, Anton Abdullah mengamuk saat rapat Badan Anggaran (Banggar) bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD). Anton protes setelah sejumlah oknum anggota Banggar dan TAPD diam-diam melakukan pertemuan sebelum rapat resmi membahas Ranperda APBD 2025.
Peristiwa itu terjadi di Ruang Rapat Paripurna DPRD Gorontalo, Senin (12/11). Anton yang juga anggota Banggar tak menampik dirinya mengamuk karena kecewa kepada sejumlah oknum anggota Banggar yang diam-diam mengelar pertemuan.
"(Masalahnya terkait) ada pertemuan-pertemuan oknum-oknum tertentu sebelum rapat pembahasan APBD," ujar Anton Abdullah saat dimintai konfirmasi detikcom, Kamis (14/12/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Legislator PDIP ini menilai oknum Banggar dan TAPD tidak memiliki etika terkait pertemuan itu. Menurutnya, pembahasan APBD semestinya dibahas secara bersama oleh seluruh anggota Banggar.
"Yang pertama kita ini ada pembahasan anggaran APBD 2025 saya hanya menyampaikan pendapat yang rasional dan rapat kita bahas senormatif mungkin seluruh anggota DPRD atau Banggar," terang Anton.
"Jika dalam pertemuan itu untuk kepentingan rakyat, maka harus dibicarakan secara bersama. Karena kita memilik hak yang sama, kepentingan yang sama. Kita ini sama-sama dipilih oleh rakyat, oleh karena itu kita harus menjaga ini sesuai peruntukannya dan harus kita perjuangkan untuk rakyat," sambungnya.
Anton menduga ada oknum Banggar dan TAPD yang akan menggerogoti APBD 2025. Dia sekali lagi menegaskan pertemuan yang dilakukan di luar agenda rapat resmi sangat disayangkan.
"Ada oknum-oknum yang lain menggerogoti APBD, saya menduga ada pembahasan di luar (rapat), ada oknum-oknum TAPD dan tim Banggar DPRD (Kabupaten Gorontalo). Saya patut menduga, ada apa dengan pertemuan itu, apalagi pertemuan sebelum sidang. Kalau mau dibahas mari bahas sama-sama di forum resmi, jangan ada pertemuan-pertemuan di luar," tambahnya.
Sementara itu, Ketua DPRD Kabupaten Gorontalo Zulfikar Usira membenarkan kejadian salah satu anggota DPRD Gorontalo mengamuk. Pihaknya menyebut kejadian itu hal biasa.
"Iya, yang pertama dinamika ini biasa (ngamuk). Tadi sudah disampaikan oleh TAPD dalam rangka pembahasan Raperda APBD 2025 ini, kalau pun itu ada hal-hal lain itu biasa," kata Zulfikar Usira saat dikonfirmasi terpisah.
"Apa yang terjadi dari awal sampai terakhir rapat itu biasa dalam melaksanakan tugas-tugas kami sebagai Badan Anggaran DPRD Kabupaten Gorontalo," tambahnya.
Zulfikar mengatakan rapat tersebut dihadiri semua TAPD Pemkab Gorontalo. Setelah kejadian tersebut rapat pembahasan APBD berjalan lancar.
"Alhamdulillah, rapat dihadiri semua ada dari Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo dan dinas yang lain yang kita undang dan alhamdulillah semua hadir," pungkasnya.
Dalam video beredar dilihat detikcom, tampak Anton Abdullah marah-marah menyampaikan pendapat saat rapat. Saat itu, sedang berlangsung rapat terkait pembahasan APBD 2025.
Anton kemudian mendorong dokumen dan mic yang berada di depan mejanya. Sambil menunjuk-nunjuk salah satu anggota DPRD Kabupaten Gorontalo.
"Kalau begini kelakuan teman-teman semua, saya sendiri akan laporkan ke Kejaksaan Negeri, jangan begitu ngoni (kalian) jangan begitu ada pertemuan tadi malam ngoni (kalian) jangan begitu. Ada pembahasan anggaran ngoni baku dapa (kalian bertemu) malam," kata Anton.
(asm/sar)