Golkar Sulsel Sebut Rasyid Ditunjuk Jadi Waka DPRD Maros karena Pengalaman

Golkar Sulsel Sebut Rasyid Ditunjuk Jadi Waka DPRD Maros karena Pengalaman

Nur Hidayat Said - detikSulsel
Minggu, 03 Nov 2024 17:16 WIB
Logo Golkar
Foto: Ilustrasi Golkar. (Samsdhuha Wildansyah/detikcom)
Maros -

Dewan Pimpinan Daerah (DPD) I Partai Golkar Sulawesi Selatan (Sulsel) buka suara soal sorotan Ketua Golkar Maros Suhartina Bohari yang menyoroti penunjukkan Abdul Rasyid sebagai wakil ketua (waka) DPRD Maros. Golkar Sulsel menyebut Abdul Rasyid ditunjuk karena pertimbangan pengalaman atau incumbent di DPRD Maros.

"Ya, mengkritik itu wajar. Tidak sesuai dengan keinginan, toh. Tapi, yang pasti keputusan DPP (Golkar) itu sudah final dan sah," ujar Sekretaris DPD I Golkar Sulsel Marzuki Wadeng kepada detikSulsel, Minggu (3/11/2024).

Marzuki menuturkan DPD I Golkar Sulsel sebelumnya mengusulkan tiga nama calon wakil ketua DPRD Maros ke DPP Golkar. Nama-nama di dalamnya sebagaimana yang dikirimkan DPD II Golkar Maros, yakni Nafa Putri Rosidin, Rasyid, dan Muhammad Danial.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita ini (DPD I Golkar Sulsel) hanya mengusulkan tiga nama. (DPD II Golkar) Maros sudah mengirimkan tiga nama. Dari tiga nama itu, tidak harus nomor 1, nomor 2, atau nomor 3. Tergantung penilaian dari DPP," katanya.

Lebih lanjut, Marzuki membeberkan saat pengusulan nama ke DPP Golkar turut dicantumkan berbagai keterangan tambahan. Keterangan itu mulai jumlah suara, karier, hingga pengalaman di legislatif.

ADVERTISEMENT

"Di situ (dalam usulan), kita jelaskan di situ, nomor 1 namanya ini, perolehan suaranya, incumbent atau sudah ada pengalaman. Yang ada pengalaman di situ, incumbent, hanya Rasyid. Jadi, mungkin dengan pertimbangan itu Rasyid yang keluar namanya (ditunjuk jadi wakil ketua DPRD Maros)," bebernya.

"DPP memutuskan. Jadi, apa pun keputusannya DPP, ya, kita terima," sambungnya.

Marzuki juga menegaskan keputusan ini tidak dapat diubah oleh DPD I Golkar Sulsel. Menurutnya, kalaupun ada perubahan ke depannya, maka hanya DPP Golkar yang memiliki wewenang.

"Saya kira tidak berubah karena itu sudah keputusan DPP. Kalau yang mau mengubah itu DPP yang akan ubah. Yang bisa mengubah itu keputusan adalah DPP. Tidak mungkin DPD I untuk mengubahnya," terangnya.

"Nah, karena (keputusan ini) sudah diteruskan DPP langsung ke DPRD (Maros), maka tidak perlu lagi DPD I untuk mengusulkan lagi karena sama saja," tambahnya.

Marzuki pun meminta kepada seluruh jajaran DPD II Maros untuk menghormati keputusan DPP Golkar. Dia kembali menekankan bahwa keputusan DPP Golkar sudah bersifat mutlak.

"Biar kita tidak imbau, sudah tahu itu aturan. Bahwa apa pun keputusan DPP ... kan, DPP yang punya partai ini," tuturnya.

Diberitakan sebelumnya, Ketua DPD II Golkar Suhartina Bohari menyoroti keputusan DPP Golkar yang menunjuk Abdul Rasyid sebagai wakil ketua DPRD Maros. Suhartina mengaku sempat mengajukan nama Nafa sebagai skala prioritas untuk ditetapkan.

"Saya usulkan Nafa skala prioritas itu, Nafa sampai di DPP tetap Nafa. Namun, yang keluar itu nomor 2 (Rasyid) entah karena pertimbangan apa," ungkap Suhartina kepada detikSulsel, Sabtu (2/11).

Suhartina mengatakan pihaknya awalnya mengusulkan tiga nama kader Golkar, yakni Nafa, Rasyid, dan Danial. Suhartina bahkan sempat memperjuangkan nama Nafa ke DPP, tetapi surat keputusan (SK) yang keluar tidak sesuai harapannya.

"Tidak berproses di DPD I sehingga saya ke Jakarta mempertanyakan tidak jelas sehingga ada surat lagi dari DPP yang ditangani wakil Ketua," jelasnya.




(sar/ata)

Hide Ads