Penyebab Banyak Wilayah di Benua Australia Kosong Tak Berpenghuni

Penyebab Banyak Wilayah di Benua Australia Kosong Tak Berpenghuni

Tim detikEdu - detikSulsel
Selasa, 29 Okt 2024 22:30 WIB
Benua Australia. (Tangkapan layar Google Maps)
Benua Australia. Foto: (Tangkapan layar Google Maps)
Jakarta -

Benua Australia merupakan benua terkecil di dunia dan hanya diisi oleh satu negara saja. Uniknya, banyak wilayah di negara tersebut yang kosong dan tidak berpenghuni.

Dilansir dari detikEdu, Selasa (29/10/2024), tingkat kepadatan penduduk di Australia hanya sekitar 3,25 orang per kilometer persegi. Jika melihat dari peta persebaran penduduk, bagian tengah benua terlihat sangat kosong karena mayoritas penduduk Australia tinggal di kota yang dekat dengan pesisir pantai.

Mengutip Britannica, seseorang yang terbang 3.200 km ke Sydney dari Darwin di utara atau ke Sydney dari Perth di barat bisa melihat penampakan daerah yang tidak berpenghuni dan kebanyakan hanya ada gurun. Kebanyakan masyarakat hanya tinggal di sekitar pesisir dan sangat jarang terlihat dalam wilayah yang sangat luas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saking sepinya, di Australia, peternakan seluas 40.000 hektare atau sekitar 400 km² bisa diurus oleh satu orang saja. Konon lebih luas dibanding Jerman (357 km²) dan Jepang (377 km²).

Diketahui, wilayah Australia yang terletak di bagian tengah merupakan wilayah depresi di mana kondisi tanah berada di bawah permukaan air laut dan dataran tinggi bagian barat yang berupa gurun. Hal ini yang membuat Australia dijuluki sebagai benua yang paling datar dan paling kering.

ADVERTISEMENT

Jika dilihat dari udara, daratannya sangat luas. Kondisi ini terkadang membuat wilayah tersebut berwarna darah kering, dan sering juga berwarna kecokelatan seperti gurun yang sangat luas.

Lebih lanjut, wilayah di pedalaman Australia, sangat sepi dan lebih sering dijadikan tempat wisata daripada menjadikannya hunian tetap. Lokasi ini dikenal sebagai wilayah yang tidak ramah untuk pertumbuhan organik.

Hal ini bisa dikatakan jika di sebagian besar benua Australia, terutama pada bagian tengah disebut wilayah tak layak huni karena kualitas lahan yang kurang baik. Ini yang menyebabkan banyak penduduk Australia lebih memilih tinggal di daerah pesisir pantai.

Mengutip National Archives of Australia, Profesor Griffith Taylor dari Universitas Sydney, pada 1920-an membuat peta benua Australia untuk menandai lokasi yang layak atau tidak untuk dijadikan permukiman. Dalam petanya, sebagian besar yang layak berada dalam jarak 50 kilometer dari pantai yakni di bagian timur, tenggara, dan barat daya.

Selain itu, peta Griffith menunjukkan seperempat wilayah Australia dianggap 'tidak berguna' untuk dijadikan hunian manusia. Wilayah terdapat pada bagian tengah benua.

Meskipun sepi karena tidak dihuni manusia, Australia dikenal dengan kekayaan fauna yang mematikan. Seperti ular, laba-laba, lebah, semut, hingga gurita berbahaya tinggal di benua itu.

Hal ini termasuk dalam sejarah daratan Australia yang pada 100 juta tahun lalu terpisah dari benua kuno Gondwana. Peneliti biologi evolusi dari Swansea University, Kevin Arbuckle, menyebut jika beberapa jenis hewan berbisa justru sudah ada di sana sebelum daratan Australia terpisah tersebut.

Ia menyebut bahwa bahwa beberapa hewan berbisa dulunya tidak sengaja terbawa ke daratan Australia. Lalu kemudian menjadi daratan baru.

Jika ditotal dari 220 spesies ular di Australia, 145 di antaranya adalah ular berbisa. Ular ini mencakup 65% populasi di Australia. Walaupun hanya sekitar 15% ular di dunia yang diketahui berbisa.




(asm/sar)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads