4.575 Warga Mengungsi Akibat Banjir di Desa Sosok Sanggau

Kalimantan Barat

4.575 Warga Mengungsi Akibat Banjir di Desa Sosok Sanggau

Tim detikcom - detikSulsel
Minggu, 20 Okt 2024 14:30 WIB
Tim BPBD Kab Sanggau memantau kondisi banjir di Kab Sanggau, Provinsi Kalbar.
Foto: Tim BPBD Kab Sanggau memantau kondisi banjir di Kab Sanggau, Provinsi Kalbar. (Dok. BPBD Sanggau)
Sanggau -

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPBD) melaporkan sebanyak 4.575 warga mengungsi imbas banjir di Desa Sosok, Kecamatan Tayan Hulu, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat. Insiden itu juga mengakibatkan sekolah dasar (SD) hingga fasilitas umum terendam banjir.

"Dampak dari bencana ini sangat signifikan. Sebanyak 1.531 kepala keluarga atau sekitar 4.575 jiwa terpaksa mengungsi ke posko banjir yang telah disediakan," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangannya, Minggu (20/10/2024).

Muhari mengatakan, banjir turut dipicu intensitas curah hujan yang tinggi sejak Jumat (18/10). Banjir ini menggenangi delapan dusun di Desa Sosok, dengan ketinggian air mencapai sekitar 1 hingga 1,5 meter.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kejadian ini dipicu oleh limpasan dari Sungai Sekayu dan Sungai Tayan yang melintasi area permukiman," bebernya.

"Empat sekolah dasar dan beberapa sarana kesehatan terendam, mengganggu layanan yang vital bagi warga," tambah Muhari.

ADVERTISEMENT

Dia melanjutkan, jalan poros sepanjang 1,5 kilometer yang sebelumnya terendam kini telah surut dan kembali aman untuk dilalui. Namun banyak warga yang masih memilih untuk mengungsi karena adanya potensi banjir susulan.

"Hal ini menunjukkan perlunya penanganan yang lebih lanjut dari pihak berwenang untuk memastikan keselamatan masyarakat," ucapnya.

Saat ini, tim gabungan dari BPBD Kabupaten Sanggau sedang melakukan pemantauan, evakuasi, dan monitoring di lapangan. Anggota TRC BPBD masih bertugas di lokasi untuk memberikan bantuan kepada warga yang terdampak. Lokasi pengungsian tersebar di beberapa titik.

"Di kantor desa, sekitar 30 orang, termasuk lansia dan ibu-ibu dengan anak kecil. Sementara itu, di dusun Barage, terdapat dua tenda ukuran 4x4 yang menampung 22 jiwa. Rumah kepala desa juga digunakan sebagai tempat pengungsian, menampung 30 jiwa," jelasnya.

Muhari melanjutkan, sebagian warga masih bertahan di rumah dengan membuat panggung atau bertahan di lantai atas rumah mereka. Pemerintah juga telah menyalurkan bantuan logistik secara bertahap ke warga terdampak.




(sar/asm)

Hide Ads