Profil Nasaruddin Umar, Tokoh Agama Asal Sulsel Diminta Bantu Kabinet Prabowo

Profil Nasaruddin Umar, Tokoh Agama Asal Sulsel Diminta Bantu Kabinet Prabowo

Urwatul Wutsqaa - detikSulsel
Selasa, 15 Okt 2024 14:11 WIB
Imam Besar Masjid Istiqlal, KH Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar (Foto: dok. istimewa)
Makassar -

Nasaruddin Umar menjadi salah satu tokoh asal Sulawesi Selatan (Sulsel) yang dipanggil presiden terpilih Prabowo Subianto di tengah penyusunan kabinet. Imam Besar Masjid Istiqlal tersebut mengaku diminta membantu Prabowo di pemerintahan mendatang.

"Saya betul-betul sangat surprise ya, saya nggak nyangka dan saya kaget dan saya nggak pernah membayangkan, saya baru pulang juga dari... ada MoU dengan Grand Syekh Al-Azhar Mesir kemarin yang baru pulang, tiba-tiba saya dapat undangan dari presiden terpilih Pak Prabowo," kata Nasaruddin Umar usai bertemu Prabowo di kediamannya, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Senin (14/10/2024).

"Saya diminta untuk membantu beliau untuk kepemimpinan beliau yang akan datang," sambungnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam pertemuannya dengan Prabowo tersebut, dia mengaku diberikan penugasan yang masih berkaitan dengan kesehariannya saat ini. Kendati demikian, Nasaruddin Umar tidak menjelaskan lebih detail terkait pos kementeriannya.

Lantas, seperti apa sosok Nasaruddin Umar? Simak profil lengkapnya berikut ini!

ADVERTISEMENT

Profil Nasaruddin Umar

Prof Dr KH Nasaruddin Umar MA merupakan seorang tokoh Islam asal Sulawesi Selatan (Sulsel) yang telah memberikan banyak kontribusi dalam bidang keagamaan, khususnya bagi umat muslim. Dia lahir di Ujung-Bone, 23 Juni 1959.

Nasaruddin Umar menempuh pendidikan dasar hingga sarjananya di tanah Sulawesi. Sejak belia, dia telah menempuh pendidikan di sekolah keagamaan.

Begitu pula saat memasuki bangku kuliah. Nasaruddin Umar menempuh pendidikan sarjana di Fakultas Syari'ah IAIN Alauddin Ujung Pandang dan lulus tahun 1984.

Berselang 6 tahun setelah menyelesaikan pendidikan sarjana, Nasaruddin Umar melanjutkan kuliah magister. Kali ini dia mengambil program S2 (tanpa tesis) di IAIN syarif Hidayatullah Jakarta dan lulus tahun 1992.

Tak berpuas diri, pada tahun 1993 Nasaruddin Umar kembali melanjutkan pendidikan dengan megambil program S3 di IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Putra daerah Sulsel ini menyelesaikan disertasi tentang "Perspektif Jender dalam Al-qur'an" dan lulus tahun 1998 sebagai alumni terbaik.

Selama menjalani studi doktor, Nasaruddin Umar sempat menjalani Program PhD di Universitas McGill, Montreal, Kanada (1993-1994), dan menjalani Program PhD di Universitas Leiden, Belanda (1994-1995). Pada tahun 1995, ia juga pernah mengikuti Sandwich program di Paris University Perancis.

Dengan keilmuan yang dimilikinya, Nasaruddin Umar telah menuliskan karya ilmiah tentang Islam yang telah memberikan sumbangsih yang luar biasa terhadap dunia Islam Indonesia. Sepanjang hidupnya, dia telah menulis sebanyak 12 buku, salah satunya 'Argumen Kesetaraan Jender Perspektif Al-Quran'. Buku yang terbit tahun 1999 tersebut menjabarkan hasil penelitiannya mengenai bias gender dalam Al-Qur'an.

Dalam catatan detikcom, pada 12 Januari 2002 Nasaruddin Umar dikukuhkan sebagai guru besar dalam bidang tafsir pada Fakultas Ushuluddin IAIN (kini UIN, red) Syarif Hidayatullah Jakarta. Saat ini, Nasaruddin Umar juga masih tercatat sebagai dosen di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sekaligus sebagai Rektor Universitas PTIQ Jakarta.

Selain dalam bidang akademik, Nasaruddin Umar juga menjadi pegiat agama dan berkontribusi dalam bidang sosial maupun politik. Dia merupakan pendiri organisasi lintas agama untuk Masyarakat Dialog antar Umat Beragama dan pernah menjabat sebagai Dirjen di Departemen Agama.

Pada masa pemerintahan presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Nasaruddin Umar pernah diamanahi sebagai Wakil Menteri Agama RI. Dia menjabat posisi tersebut dari tahun 2011 hingga 2014.

Dua tahun berselang, tepatnya pada tahun 2016, Nasaruddin Umar diangkat sebagai Imam Besar Masjid Istiqlal. Kemudian di tahun 2020, ia kembali dipercayakan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mengemban amanah tersebut.

Data Diri Nasaruddin Umar

  • Nama lengkap: Prof. Dr. H. Nasaruddin Umar, MA
  • Tempat/Tanggal Lahir: Ujung-Bone, 23 Juni 1959
  • Jabatan saat ini: Imam Besar Masjid Istiqlal
  • Agama: Islam
  • Kewarganegaraan: Indonesia

Riwayat Pendidikan

  • SDN 6 tahun, di Ujung-Bone 1970
  • Madrasah Ibtida'iyah 6 tahun, di Pesantren As'adiyah Sengkang, 1971.
  • PGA 4 Thn, di pesantren As'adiyah Sengkang, 1974
  • PGA 6 Thn, di Pesantren As'adiyah Sengkang 1976
  • Sarjana Muda , Fakultas Syari'ah IAIN Alauddin Ujung Pandang, 1980
  • Sarjana Lengkap (Sarjana Teladan) Fakultas Syari'ah IAIN Alauddin Ujung Pandang, 1984
  • Program S2 (tanpa tesis) IAIN syarif Hidayatullah Jakarta, 1990-1992.
  • Program S3 (alumni Terbaik) IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dengan disertasi tentang Perspektif Gender dalam Al-qur'an, 1993-1998.
  • Guru Besar dalam bidang Tafsir pada Fakultas Ushuluddin IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta (Dikukuhkan 12 Januari 2002)

Jabatan dan Karier

  • Direktur Jenderal Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama Republik Indonesia 2006-2012
  • Wakil Menteri Agama RI tahun 2011 hingga 2014
  • Imam Besar Masjid Istiqlal (2016-2020)
  • Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta (Kepres RI No. 31/M Tahun 2020) periode 2020 dst
  • Dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
  • Rektor Universitas Perguruan Tinggi Ilmu Al Qur'an (PTIQ)

Penghargaan

  • Bintang Mahaputera Utama Presiden RI Tahun 2014

Referensi:

1. Laman resmi Masjid Istiqlal
2. Keppres RI Nomor 89/TK/Tahun 2014
3. Laman resmi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
4. Universitas Perguruan Tinggi Ilmu Al Qur'an (PTIQ)




(urw/alk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads