Universitas Islam Makassar (UIM) mengadakan pelatihan pemanfaatan kecerdasan buatan seperti Artificial Intelligence (AI) untuk media digital kemanusiaan bersama Institut Teknologi dan Kesehatan Tri Tunas. Pelatihan ini juga melibatkan Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) Cabang Maros.
Pelatihan itu berlangsung di ruang rapat HiFi Coffee and Eatery, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan (Sulsel), Minggu (13/10). Pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan relawan BSMI Maros dalam mengelola media digital.
"Dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan relawan dan calon relawan BSMI dalam mengelola media digital kemanusiaan melalui situs bsmi-maros.or.id," kata Dosen Ilmu Komunikasi UIM, Raidah Intizar dalam keterangannya, Senin (14/10/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Raidah mengatakan pelatihan ini merupakan program pengabdian masyarakat. Program tersebut mendapatkan dana dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui Hibah Kompetitif Nasional.
Selain dirinya, Dosen Itekes Tri Tunas, Basri juga turut terlibat merancang kegiatan tersebut. Hal itu bertujuan untuk memberikan pemahaman terkait penggunaan teknologi AI sebagai keperluan media digital.
"Kegiatan ini juga mendatangkan pakar ahli, yakni Muh Iqbal Sandira, yang menyampaikan materi Promosi Digital dan teknik SEO serta berikut pemanfaatan AI untuk memudahkan kerja SEO," kata Raidah.
"Indah Fitrah Yani, editor dari detikcom, yang menjelaskan tentang strategi optimalisasi konten digital," lanjutnya.
Dia menuturkan pelatihan ini juga dilengkapi dengan workbook interaktif. Peserta pun terlibat aktif selama pelatihan dan diharapkan memahami materi dengan baik.
"Peserta diberikan sejumlah soal yang jawabannya terdapat dalam materi yang disampaikan oleh para pemateri," ujarnya.
"Metode ini membantu meningkatkan keterlibatan peserta dan mendorong mereka untuk memahami lebih mendalam tentang pemanfaatan teknologi digital dalam kegiatan kemanusiaan," tambahnya.
Raidah berharap program ini dapat memberdayakan para relawan BSMI. Dia juga berharap relawan tersebut dapat mengelola platform digital secara profesional.
"Dengan dukungan dari Kemdikbud melalui Hibah Kompetitif Nasional, kegiatan ini juga menjadi langkah strategis dalam mendorong pemanfaatan teknologi digital untuk kepentingan kemanusiaan di wilayah Maros dan sekitarnya," tutupnya.
(hsr/hsr)