Operasional Perusahaan Diduga Cemari Sungai Fatufia Morowali Disetop

Sulawesi Tengah

Operasional Perusahaan Diduga Cemari Sungai Fatufia Morowali Disetop

Hafis Hamdan - detikSulsel
Senin, 30 Sep 2024 17:00 WIB
Sungai Fatufia di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah (Sulteng) diduga tercemar limbah.
Foto: Sungai Fatufia di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah (Sulteng) diduga tercemar limbah. (Dok. Istimewa)
Morowali -

Perusahaan kontraktor yang diduga mencemari Sungai Fatufia di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah (Sulteng) telah dijatuhi sanksi. Sanksi tersebut berupa pemberhentian sementara aktivitas perusahaan.

"(Sanksi) dihentikan aktivitasnya sampai bereskan semuanya," ujar pihak perusahaan Dedy Kurniawan kepada wartawan, Senin (30/9/2024).

Dedy tidak merinci perusahaan kontraktor yang dikenakan sanksi. Namun pihaknya memastikan telah memberikan instruksi ke perusahaan kontraktor tersebut agar bertanggung jawab penuh.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi (perusahaan kontraktor itu) harus bertanggung jawab," terangnya.

Lebih jauh, dia menjelaskan jika limbah itu merupakan rembesan dari aktivitas pengerjaan semen dari salah satu perusahaan kontraktor. Menurutnya, rembesan semen itu sampai ke sungai karena faktor cuaca hujan.

ADVERTISEMENT

"Itu rembesan dari aktivitas semen, merembes ke sungai, kejadian seminggu lalu, (dari perusahaan) kontraktor, karena faktor hujan merembes ke sungai, andaikan tidak hujan ya normal-normal saja, karena hujan kita tidak bisa kendalikan," ujar Dedy.

Sebelumnya diberitakan, Sungai Fatufia di Morowali diduga tercemar limbah dari perusahaan. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Morowali telah mengambil sampel air di lokasi untuk dilakukan uji laboratorium.

"Masih menunggu hasil investigasi tim PPLH (Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup) dan menunggu hasil pengujian sampel," ujar Kepala DLH Morowali Elyta Gawi saat dihubungi detikcom, Senin (30/9).

Elyta menuturkan pihaknya telah meninjau lokasi sungai yang diduga tercemar limbah di Desa Fatufia, Kecamatan Bahodopi pada Sabtu (28/9). Dia menyebut dugaan sementara sungai tercemar akibat limbah dari aktivitas tenant..

"Sementara dugaan (pencemaran limbah) dari aktivitas salah satu tenant, kelihatannya pembuangan air limbahnya itu langsung ke sungai," terangnya.




(sar/asm)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads