YouTuber 317 Juta Pengikut MrBeast Tersandung Hukum gegara Makanan

YouTuber 317 Juta Pengikut MrBeast Tersandung Hukum gegara Makanan

Tim detikInet - detikSulsel
Sabtu, 28 Sep 2024 20:00 WIB
Siapa MrBeast, Youtuber Terkaya yang Cuan Hingga Rp 773 Miliar?
Foto: (Instagram: MrBeast)
Jakarta -

Jimmy Donaldson alias MrBeast, YouTuber terkaya dengan 317 juta subscriber atau pengikut terseret dalam kasus hukum. MrBeast dilaporkan kontestan acara Beast Game.

Dilansir detikINET yang mengutip BBC, Sabtu (28/9/2024), MrBeast dilaporkan oleh lima kontestan dalam acara Beast Game dengan alasan tidak diberi makan dengan baik. Kontestan menyebut, makanan disediakan secara sporadis dan jarang-jarang sehingga berakibat membahayakan kesehatan para peserta.

Sebelumnya, New York Times juga melaporkan bahwa beberapa peserta bahkan sampai dirawat di rumah sakit. Salah seorang kontestan mengungkapkan mereka 20 jam tidak diberi makan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Diketahui acara tersebut merupakan kompetisi realitas terbesar yang pernah ada. Disebut 1.000 kontestan bersaing memperebutkan USD 5 juta saat acara ditayangkan.

Sayangnya, acara tersebut menciptakan gugatan yang menjerumuskan MrBeast ke dalam krisis. Dokumen hukum memuat tuduhan kontestan secara kolektif menderita di lingkungan yang secara sistematis menumbuhkan budaya misogini dan seksisme.

ADVERTISEMENT

MrBeast sebelumnya sudah beberapa kali tersandung kontroversi. Namun, ia selalu saja lolos.

Videonya yang anggarannya besar, sangat disukai di YouTube. Dia juga digambarkan dermawan, pernah memberikan rumah, uang tunai, dan mobil.

Namun demikian, gugatan hukum itu berpotensi membuatnya tersandung. James Lunn, pakar di Savvy Marketing, mengatakan MrBeast perlu transparan di kasus ini.

"Pendekatan proaktif, menangani masalah secara transparan dan memastikan akuntabilitas, dapat melindungi mereknya," cetusnya.

Pakar merek Catherine Shuttleworth menilai ketenaran MrBeast dapat melindunginya terhadap reaksi keras, tapi gugatan terbaru itu mungkin bisa berdampak, khususnya pada bisnisnya yang lain.

"Jika menyangkut bisnisnya, khususnya yang menargetkan keluarga dan anak seperti cokelat batangan Feastables atau Lunchly, ceritanya berbeda. Orang tua yang sering kali memegang daya beli, cenderung kurang toleran terhadap kontroversi yang melibatkan keselamatan, keadilan, dan etika," kata dia.




(asm/sar)

Hide Ads