Tanggal 25 September 2024 jatuh pada hari Rabu dalam penanggalan Masehi. Sejumlah momen penting dan menarik dirayakan pada tanggal tersebut.
Lantas, tanggal 25 September memperingati hari apa saja?
Di Indonesia, tanggal 25 September diperingati sebagai Hari Raya Galungan. Sementara di skala global, ada Hari Kesadaran Ataksia Internasional, Hari Farmasi Sedunia, dan Hari Mimpi Sedunia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti apa sejarah dan keunikan masing-masing peringatan tersebut? Berikut ulasan selengkapnya yang dihimpun detikSulsel dari berbagai sumber. Yuk, disimak!
Hari Raya Galungan
Di Indonesia, tanggal 25 September 2024 diperingati sebagai Hari Raya Galungan. Perayaan ini merupakan salah satu hari penting bagi penganut agama Hindu.
Mengutip laman resmi Pemerintah Kabupaten Buleleng, kata Galungan diambil dari bahasa Jawa kuno yang berarti bertarung. Galungan juga biasa disebut dengan Dungulan yang artinya menang.
Hari Raya Galungan adalah hari di mana umat Hindu memperingati terciptanya alam semesta dan seluruh isinya. Peringatan ini juga untuk merayakan kemenangan kebaikan (dharma) melawan kejahatan (adharma).
Pada Hari Raya Galungan, umat Hindu memberi dan melakukan persembahan pada Sang Hyang Widhi dan Dewa Bhatara (dengan segala manifestasinya) sebagai bentuk ucapan syukur.
Hari Raya Galungan dirayakan umat Hindu setiap 6 bulan sekali dalam kalender Bali (210 hari). Tepatnya pada hari Budha Kliwon Dungulan yang berarti dua kali setahun dalam kalender Masehi.
Berdasarkan Surat Edaran Gubernur Bali, tahun ini Galungan dirayakan pada 28 Februari dan 25 September 2024.
Hari Kesadaran Ataksia Internasional
Ataksia merupakan gangguan neurologis yang mempengaruhi gerakan tubuh. Tanggal 25 September merupakan hari yang tepat untuk meningkatkan kesadaran tentang penyakit gangguan otak ini, sebab tanggal tersebut diperingati sebagai Hari Kesadaran Ataksia Internasional.
Dilansir dari situs National Today, ataksia adalah istilah yang berasal dari bahasa Latin yang artinya kurang teratur yang disebabkan oleh kerusakan otak kecil. Meskipun penyakit ini bersifat turun temurun, namun ataksia juga dapat disebabkan karena stroke, tumor, infeksi virus, atau cedera kepala.
Seseorang yang mengalami ataksia dapat mengalami berbagai gejala seperti koordinasi yang buruk, ketidakstabilan, kesulitan dalam melakukan tugas motorik halus dan menelan, perubahan yang nyata dalam berbicara, dan gerakan mata maju mundur. Dalam beberapa kasus, penyakit ataksia bahkan dapat berakibat fatal.
Sayangnya, hingga kini belum ditemukan obat untuk mengatasi ataksia. Salah satu pengobatan yang bisa dilakukan adalah mengobati masalah mendasar yang dapat menyebabkan ataksia.
Oleh karena itu, pada tahun 1957 Yayasan Ataksia Nasional di Amerika Serikat mencetuskan Hari Kesadaran Ataksia Internasional. Melalui peringatan tersebut, orang-orang didorong untuk meningkatkan kesadaran tentang gangguan neurologis ini agar dapat mendeteksi lebih dini tanda-tanda gangguan tersebut.
Selain itu, Hari Kesadaran Ataksia Internasional menjadi momen untuk memberikan dukungan fisik dan emosional kepada pasien ataksia.
Hari Farmasi Sedunia
Hari Farmasi Sedunia diperingati pada tanggal 25 September setiap tahunnya. Peringatan ini juga menandai ulang tahun berdirinya International Pharmaceutical Federation (FIP) yang merupakan pemimpin farmasi di tingkat global.
Dikutip dari laman resmi International Pharmaceutical Federation, apoteker memainkan peran penting dalam memastikan akses terhadap obat-obatan esensial dan penggunaannya secara optimal. Dengan berbagai cara, setiap hari profesi apoteker memenuhi kebutuhan kesehatan.
Untuk merayakan dan mengumumkan kontribusi yang diberikan profesi ini, maka dicetuskan Hari Farmasi Sedunia. Ini juga merupakan kesempatan untuk menyoroti potensi lebih lanjut dalam meningkatkan kesehatan global.
Peringatan ini mulai diadopsi oleh Dewan FIP pada tahun 2009. Dalam rangka memperingati momen ini, FIP menetapkan tema yang berbeda setiap tahunnya. Adapun tahun ini, Hari Farmasi Sedunia mengusung tema "Pharmacists: Meeting global health needs" atau "Apoteker": Memenuhi kebutuhan kesehatan global."
Hari Mimpi Sedunia
Masih di skala global, tanggal 25 September juga diperingati sebagai Hari Mimpi Sedunia. Ini menjadi momen untuk bermimpi besar dan melakukan apapun untuk mewujudkannya.
Melansir dari situs National Today, Hari Mimpi Sedunia adalah sebuah inisiatif global yang bertujuan untuk membantu dunia mencapai potensinya secara penuh. Inisiatif ini dimulai di Universitas Columbia pada tahun 2012, oleh pendidik dan ahli strategi transformasional terkemuka Ozioma Egwuonwu.
Hari Impian Sedunia diluncurkan dengan tujuan sebagai waktu bagi para pemimpi dan visioner di seluruh dunia untuk berkumpul dan mengekspresikan impian mereka untuk masa depan.
Pada tahun 2024 ini, pencetus Hari Mimpi Sedunia menetapkan tema "Dreams for the future" atau "mimpi untuk masa depan". Melalui tema tersebut, semua orang di berbagai belahan dunia didorong untuk menciptakan fondasi bagi masa depan yang lebih cerah dengan memimpikan perubahan, lalu menjadi perubahan yang ingin dilihat.
Itulah ulasan mengenai momen penting dan menarik yang diperingati pada 25 September 2024. Semoga menambah wawasan!
(alk/hsr)