Warga bernama Hakim di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan (Sulsel), terpaksa membongkar rumahnya sendiri usai berbeda pilihan politik dengan lurahnya di Pilkada 2024. Hakim diduga mendapat ancaman dari lurah setempat sehingga memilih pindah rumah.
"Beda politik. Kalau Pak Lurah memihak salah satu calon, sedangkan ini juga (Hakim) memihak salah satu calon yang berbeda. Mungkin Pak Lurah merasa keberatan dengan itu sehingga seperti itulah kejadiannya," ujar Kapolsek Kelara Iptu Sudirman M kepada detikSulsel, Jumat (13/9/2024).
Peristiwa ini terjadi di Bungung Lompoa, Kelurahan Tolo, Kecamatan Kelara, Kamis (12/9) sekitar pukul 08.00 Wita. Persoalan ini bermula saat baliho bakal pasangan calon (paslon) kepala daerah terpasang di depan rumah Hakim.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Awalnya ada baliho paslon berdiri di situ. Namun, pemerintah setempat, dalam hal ini Pak Lurah, agar supaya memindahkan itu baliho. Tapi, pemilik rumah ini tidak berani mencabut baliho itu karena bukan dia yang pasang," katanya.
Baliho bergambar salah satu kandidat di Pilkada Jeneponto itu membuat Lurah Tolo kecewa. Apalagi warga tersebut sebelumnya sudah diizinkan menempati lahan keluarga lurah tersebut.
"(Lahan milik) orang tuanya Pak Lurah, Karaeng Rola. Dengan keadaan terpaksa itu baliho dipindahkan dan rumah itu dibongkar, (tetapi) bukan pihaknya Pak Lurah (yang bongkar), tapi Hakim sendiri," tambah Sudirman.
Warga tersebut diduga mendapat ancaman sehingga terpaksa membongkar rumahnya yang berdiri di atas lahan milik keluarga lurah. Hakim diancam oleh pihak pemilik lahan.
"Ada ancaman. Makanya dengan iktikad baik Hakim, dia pindahkan rumahnya," imbuh Sudirman.
"Ancamannya itu bahwa, 'kalau kamu tidak mau kasih pindah itu anu (baliho), lebih baik pindah karena bukan tempatmu'," sambungnya.
Sudirman melanjutkan, warga tersebut kini pindah rumah di lahan milik keluarganya sendiri. Dia mengaku persoalan ini masih diselidiki polisi.
"(Hakim pindah rumah) Di sebelahnya (lokasi sebelumnya), di sebelah jalanan. Ada tanah keluarganya di situ," jelasnya.
(sar/asm)