Momen Mahasiswa Samarinda Curhat Dipukul Paspampres Usai Selfie Bareng Jokowi

Momen Mahasiswa Samarinda Curhat Dipukul Paspampres Usai Selfie Bareng Jokowi

Muhammad Budi Kurniawan - detikSulsel
Rabu, 11 Sep 2024 07:00 WIB
Pria Ngaku Dipukul Paspampres Seusai Foto dengan Jokowi.
Foto: Instagram @agung_q114 (Yulianus Agung Ngindi Ate)
Samarinda -

Mahasiswa bernama Yulianus Agung di Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim) menyita perhatian usai menerobos barisan Paspampres untuk berfoto bareng Presiden Joko Widodo (Jokowi). Namun Agung mengaku dipukul oleh oknum Paspampres usai foto bareng Jokowi.

Jokowi diketahui datang ke perhelatan pembukaan Musabaqoh Tilawatil Qur'an (MTQ) Nasional di Samarinda pada Minggu (8/9) malam. Agung yang juga datang ke lokasi lantas menembus barisan pengamanan Paspampres.

Dia kemudian mendekati presiden Jokowi. Karena usahanya itu, Agung kemudian dipanggil langsung oleh presiden untuk diajak foto bersama menggunakan handphonenya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pak, Agung, pak," ucap Yulianus Agung saat berhadapan dengan Jokowi.

Agung kemudian tak lupa mengucapkan terimakasih usai berhasil mengabadikan momen bersama Jokowi. Agung selanjutnya meninggalkan lokasi.

ADVERTISEMENT

"Terimakasih banyak pak, doaku terjawab," ujarnya.

Tak lama setelah tindakannya itu, ia kemudian dihadang oleh salah seorang anggota Paspampres. Dirinya diminta untuk tidak mengulangi perbuatannya.

"Kamu jangan ngulangin kaya gitu ya," ucapnya.

Usai perkataan Paspampres itu, seperti dalam video, wajah Yulianus berubah diduga lantaran pemukulan. Ia bahkan sempat mengerang kesakitan sambil memegang bagian perut.

Di akhir video, Yulianus pun mengutarakan kekecewaannya. Dia mengatakan tindakan oknum anggota Paspampres yang begitu arogan.

"Pak presiden saja enggak masalah, masa saya dihantam sama Paspampresnya," cetusnya.

Sementara itu, Kapendam Kodam VI/ Mulawarman Kolonel Kav Kristiyanto mengatakan tindakan Paspampres merupakan SOP dalam pengamanan VVIP. Dia menyebut saat itu Paspampres hanya mendorong perut Agung lantaran dianggap menjadi ancaman keamanan Presiden.

"Karena situasi saat itu ramai, saudara Yulianus yang memaksa masuk terkena dorongan bagian perut dari personel Pengamanan VVIP," ujar Kristiyanto dalam keterangan rilisnya, Selasa (10/9).

Lebih lebih lanjut dia menyinggung UU TNI Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tugas Pokok TNI dalam hal pengamanan VVIP. Dia mengatakan tugas Paspampres sudah sesuai dengan aturan undang-undang dan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang ada.

"Yaitu melaksanakan tugas pengamanan fisik jarak dekat terhadap kemungkinan ancaman yang dapat membahayakan objek VVIP," tambahnya.

Kristiyanto juga mengaku telah berkomunikasi langsung dengan Agung terkait kejadian itu. Dia menyebut Agung mengakui kesalahannya menerobos barisan pengamanan.

"Atas kejadian tersebut, saat dikonfirmasi lewat telepon, Yulianus telah mengakui kesalahannya. Bahkan yang bersangkutan ingin masuk TNI setelah selesai kuliah nanti," pungkasnya.




(hmw/hsr)

Hide Ads