Pemprov Gorontalo Tunggu Hasil Riset BMKG Hadapi Ancaman Gempa Megathrust

Pemprov Gorontalo Tunggu Hasil Riset BMKG Hadapi Ancaman Gempa Megathrust

Apris Nawu - detikSulsel
Senin, 02 Sep 2024 21:37 WIB
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Gorontalo akan menunggu hasil riset penelitian dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dalam menghadapi dampak gempa megathrust.
Foto: Pemerintah Provinsi (Pemprov) Gorontalo dan tim dari BMKG. (Apris Nawu/detikcom)
Gorontalo -

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Gorontalo akan menunggu hasil riset penelitian dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dalam menghadapi dampak gempa megathrust. Saat ini, BMKG melakukan penelitian terkait sumber gempa di wilayah Gorontalo.

"Riset ini sampai dengan bulan Desember dan kita berharap nanti di (bulan) Januari kita bisa mendapatkan hasilnya dan itu kita akan sosialisasikan kepada masyarakat," ujar Penjabat (Pj) Gubernur Gorontalo Mohammad Rudy Salahuddin kepada wartawan, Senin (2/9/2024).

Rudy mengatakan BMKG dan perguruan tinggi terkait melakukan penelitian sumber gempa di Kota Gorontalo, Kabupaten Gorontalo, Gorontalo Utara, dan Bone Bolango. Dia berharap hasil penelitian itu nantinya bisa dijadikan dasar dalam mengambil kebijakan terkait mitigasi gempa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi ini kan ada tim dari BMKG bersama institusi terkait dan perguruan tinggi terkait yang melakukan riset kembali tentang megathrust patahan aktif yang ada di Gorontalo ini nantinya sebagai dasar kita dari pemerintah Provinsi Gorontalo, hasil ini sebagai dasar keputusan kedepannya dan juga mitigasi resiko apabila nanti terjadi gempa," jelasnya.

Rudy mengungkapkan secara historical gempa besar pernah terjadi di Kabupaten Gorontalo Utara pada 1939. Namun dia berharap masyarakat Gorontalo tidak khawatir terkait gempa tersebut.

ADVERTISEMENT

"Tetapi yang disampaikan bahwa dari historical data yang ada sejak tahun 39 gempa-gempa besar yang ada di Gorontalo ternyata banyak sekali khususnya di (Kabupaten) Gorontalo Utara itu banyak sekali energinya sudah lepas itu," ungkapnya.

"Sebenarnya tidak perlu di khawatirkan tetapi kita harus tetap waspada untuk kita bagaimana kita memitigasi apapun resiko yang akan kita alami ke depan," lanjutnya.

Diberitakan sebelumnya, BMKG akan melakukan penelitian sumber gempa di Provinsi Gorontalo. Penelitian itu dilakukan pada September hingga Desember 2024.

"Ya, seperti kita ketahui kan di Gorontalo juga ada sesar yang ada di darat dan kalau di laut ada memang megathrust di utara Gorontalo," ujar Plt Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan BMKG, Rahmat Triyono kepada wartawan, Senin (2/9).

BMKG turut melibatkan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Negeri Gorontalo (UNG), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Yogyakarta, Institut Teknologi Nasional (ITNY), dan Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (STMKG).

"Kita akan riset, kita teliti adalah sumber-sumber gempa yang ada di darat, yang juga melewati beberapa kabupaten di Gorontalo kita akan memetakan secara detail patahan atau sesar itu melewati kecamatan dan desa mana saja," jelasnya.




(hsr/hsr)

Hide Ads