.webp)
Ada berbagai momen penting dan menarik yang diperingati pada tanggal 30 Agustus setiap tahunnya. Salah satunya peristiwa bersejarah Hari Timor Timur Nyatakan Pisah Diri dari Indonesia.
Tak hanya itu, di tanggal 30 Agustus ini PBB juga menandai sebuah hari peringatan penting secara internasional. Yakni Hari Korban Penghilangan Paksa Internasional.
Penasaran dengan ulasan dan momen penting lainnya yang diperingati setiap tanggal 30 Agustus?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nah untuk mengobati rasa penasaran detikers, di bawah ini daftar momen penting yang diperingati pada tanggal 30 Agustus lengkap dengan ulasannya. Yuk simak!
Hari Timor Timur Nyatakan Pisah Diri dari Indonesia
30 Agustus menjadi salah satu tanggal bersejarah bagi rakyat Timor Leste (dulu bernama Timor Timur). Pasalnya tepat pada tanggal ini di tahun 1999, wilayah Timor Timur lepas dari genggaman Republik Indonesia.
Timor Leste merupakan sebuah negara kecil yang terletak di utara benua Australia dan timur Indonesia. Negara ini merdeka dan berdaulat di abad ke-21 dengan nama resminya Republica Democratica de Timor Leste (RDTL).
Mengutip Laporan Penelitian Prodi Studi Hukum Universitas Tarumanagara berjudul 'Batas Maritim Indonesia dan Timor Leste', wilayah Timor Leste berada dalam genggaman Indonesia selama 24 tahun. Negara ini mempunyai sejarah yang panjang untuk dapat berdiri sebagai suatu bangsa yang merdeka.
Pasca peristiwa Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dan perundingan tentang wilayah Indonesia dengan Belanda, kawasan Timor Timur tidak masuk sebagai wilayah Republik Indonesia. Hal ini lantaran Timor Timur merupakan daerah jajahan Portugis.
Namun kekuatan militer Indonesia segera mengambil alih seusai aktivis Timor Timur, Fretilin menurunkan bendera Portugal dan mendeklarasikan Republik Demokratik Timor Leste pada 28 November 1975. Setelah setengah tahun, tepatnya pada 17 Juli 1976, Timor Timur sepenuhnya dikuasai dan resmi menjadi bagian dari NKRI sebagai provinsi ke-27.
Singkatnya, saat Soeharto dan Orde Baru digulingkan juga terjadi gejolak di Timor Timur. Selanjutnya pada 30 Agustus 1999 digelar referendum di Timor Timur di bawah perjanjian yang disponsori Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Hasilnya, wilayah ini lepas dari Indonesia dan berdiri sebagai negara sendiri bernama Timor Leste.
Hari Korban Penghilangan Paksa Internasional
Tanggal 30 Agustus ditandai sebagai peringatan Hari Korban Penghilangan Paksa oleh masyarakat Internasional. Mengutip laman resmi Persatuan Bangsa Bangsa (PBB), penghilangan paksa sering kali digunakan sebagai strategi untuk menyebarkan teror di dalam masyarakat.
Menyoroti rasa tidak aman yang ditimbulkan membuat praktik ini menjadi masalah global dan tidak terbatas pada wilayah tertentu. Pasalnya tidak hanya terbatas menimbulkan keresahan pada kerabat dekat orang yang hilang, tetapi juga memengaruhi komunitas dan masyarakat secara keseluruhan.
Menimbang tentang masalah global ini, Majelis Umum mendeklarasikan tentang Perlindungan Semua Orang dari Penghilangan Paksa. Deklarasi ini dilakukan melalui resolusi 47/133 tanggal 18 Desember 1992, sebagai kumpulan prinsip untuk semua Negara, penghilangan paksa terjadi ketika:
"Seseorang ditangkap, ditahan, atau diculik di luar keinginannya atau dirampas kebebasannya oleh pejabat dari berbagai cabang atau tingkat Pemerintah, atau oleh kelompok terorganisasi atau individu swasta yang bertindak atas nama, atau dengan dukungan, langsung atau tidak langsung, persetujuan atau persetujuan diam-diam dari Pemerintah, diikuti dengan penolakan untuk mengungkapkan nasib atau keberadaan orang yang bersangkutan atau penolakan untuk mengakui perampasan kebebasan mereka, yang menempatkan orang tersebut di luar perlindungan hukum."
Seiring berjalannya waktu, pada tanggal 21 Desember 2010, melalui resolusi 65/209, Majelis Umum PBB menyatakan keprihatinannya yang mendalam tentang meningkatnya penghilangan paksa di berbagai wilayah di dunia. Tindakan yang dimaksud termasuk penangkapan, penahanan, dan penculikan.
Jumlah laporan mengenai pelecehan, penganiayaan, dan intimidasi terhadap saksi penghilangan paksa atau keluarga orang yang hilang juga kian meningkat.
Melalui resolusi yang sama, Majelis menyambut baik penerapan Konvensi Internasional untuk Perlindungan Semua Orang dari Penghilangan Paksa. PBB lantas memutuskan untuk menetapkan tanggal 30 Agustus sebagai Hari Internasional Korban Penghilangan Paksa.
Hari peringatan ini perdana dilakukan pada tahun 2011.
Hari Hiu Paus Internasional
Hari Hiu Paus Internasional ini diperingati pada tanggal 30 Agustus setiap tahunnya. Tentu saja detikers pasti bertanya-tanya mengapa kita perlu merayakan hari itu?
Dilansir dari situs Global Vision International, Hari Hiu Paus Internasional ini ditetapkan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya hewan hiu dan paus bagi ekosistem laut serta jumlah populasinya yang semakin berkurang. Selain itu juga bertujuan untuk mendorong upaya konservasi spesies tersebut.
Hiu dan paus juga memiliki karakteristik yang lambat. Hal ini membuat banyak oknum yang menangkap hewan tersebut untuk memanfaatkan daging, sirip dan kandung minyaknya.
Para ilmuwan percaya bahwa beberapa hiu dan paus dapat hidup hingga 100 tahun. Sehingga jika makhluk-makhluk ini punah, lautan akan kehilangan bagian integral dari pengaturan jangka panjang tingkat plankton di lautan.
Hiu dan paus tidak memiliki predator puncak. Sebagaimana pengamatan para ilmuan, jika predator puncak mengalami kepunahan tentu akan berpengaruh buruk bagi ekosistem laut.
Maka diharapkan dengan adanya Hari Hiu Paus Internasional dapat meningkatkan kesadaran pada masyarakat untuk saling menjaga dan melestarikan hiu dan paus agar generasi selanjutnya bisa melihat ikan dengan sirip besar tersebut.
Nah, itulah beberapa penjelasan momen penting 30 Agustus 2024. Semoga menambah pengetahuan dan wawasan detikers, yah!
(alk/edr)
