Tragedi Mencekam Banjir Bandang Rua Ternate Tewaskan 13 Orang Saat Dini Hari

Tragedi Mencekam Banjir Bandang Rua Ternate Tewaskan 13 Orang Saat Dini Hari

Tim detikcom - detikSulsel
Senin, 26 Agu 2024 07:11 WIB
Banjir bandang dan tanah longsor menerjang rumah warga di Ternate, Maluku Utara.
Banjir bandang dan tanah longsor menerjang rumah warga di Ternate, Maluku Utara. Foto: (dok. istimewa)
Ternate -

Banjir bandang menerjang rumah warga di Kecamatan Rua, Kota Ternate, Maluku Utara. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat 13 orang tewas dalam insiden ini.

Bencana alam itu terjadi pada Minggu (25/8) dini hari, sekitar pukul 03.30 WIT. Selain korban tewas, juga ada dua warga yang mengalami luka-luka dan dilarikan ke rumah sakit (RS) untuk menjalani perawatan.

"Bencana ini mengakibatkan 13 orang meninggal dunia, dua orang mengalami luka-luka, dan jumlah korban terdampak masih dalam proses pendataan," kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangannya, Minggu (25/8/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelum bencana terjadi, wilayah Rua, Ternate memang diguyur hujan dengan intensitas tinggi. Muhari mengatakan kondisi itu memicu terjadinya banjir bandang hingga menyebabkan 10 rumah rusak berat dan ringan.

"Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kota Ternate bersama instansi terkait telah dikerahkan untuk melakukan evakuasi korban dan kaji cepat dampak bencana. BPBD Provinsi Maluku Utara juga telah melakukan koordinasi dengan BPBD Kota Ternate guna mempercepat penanganan di lapangan," terang Muhari.

ADVERTISEMENT

Pascabencana, kata Muhari, warga masih membutuhkan bantuan dasar. Dia menyebut tim juga masih terus melakukan pendataan untuk memastikan jumlah korban dan dampak lainnya.

"Kebutuhan mendesak di lokasi terdampak meliputi tenda pengungsi, light tower, selimut, matras, terpal, kasur lipat, dan sembako. Tim di lapangan juga sedang melakukan pendataan lebih lanjut untuk memastikan jumlah korban terdampak dan kerusakan yang terjadi," bebernya.

Muhari menambahkan, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan potensi hujan dengan intensitas tinggi masih mungkin terjadi di wilayah Kota Ternate dan sekitarnya dalam beberapa hari ke depan.

"Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan mengikuti arahan dari pihak berwenang terkait potensi banjir susulan," imbuhnya.

Kasi Operasi dan Siaga Pencarian Pertolongan Basarnas Ternate, Bram Madya Temara mengatakan evakuasi terhambat material lumpur. Namun pihak Pemkot Ternate telah mengerahkan ekskavator untuk membantu proses evakuasi.

"Evakuasi terhambat karena material banjir bandang sangat tinggi, sehingga petugas minta bantuan dari Dinas PUPR Ternate datangkan alat berat. Jadi ada dua ekskavator yang melakukan penggalian material banjir," tuturnya.




(asm/hsr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads