Pemkab Wajo, Sulawesi Selatan (Sulsel) menyayangkan aksi sejumlah warga party di depan Masjid Agung Ummul Quraa Sengkang usai mengikuti pawai lampion. Pemkab Wajo mengaku sudah mengarahkan warga untuk langsung membubarkan diri setelah selesai acara.
"Sangat disayangkan ada yang melakukan aktivitas bergoyang yang tidak patut. Sudah disampaikan juga saat melepas rombongan pawai lampion bahwa setelah acara agar langsung membubarkan diri," ujar Kepala Kesbangpol Wajo Sony Paisal kepada detikSulsel, Jumat (23/8/2024).
Sony mengatakan, kegiatan itu merupakan malam lampion memeriahkan rangkaian peringatan HUT ke-79 RI. Titik start pawai di Lapangan Merdeka dan finis di Jalan Lamaddukelleng.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu malam rangkaian peringatan HUT kemerdekaan yang start di Lapangan Merdeka dan finis di depan kantor gabungan dinas di Jalan Lamaddukelleng. Kami juga menyampaikan setelah pawai lampion langsung membubarkan diri mengingat sudah tengah malam," katanya.
Sony menambahkan, dalam kegiatan itu ada beberapa komunitas lampion yang ikut berpartisipasi. Namun diakuinya, pihak panitia tidak menegur peserta yang melakukan aksi berjoget di depan masjid.
"Beberapa komunitas lampion masih berkumpul di jalan raya di seputaran Masjid Agung setelah pawai lampion. Di sisi lain kami mengakui kelengahan petugas kami yang tidak segera menegur pihak-pihak tersebut," bebernya.
Dia menegaskan, Pemkab Wajo tentu akan memberikan sanksi kepada komunitas yang tidak tertib dalam kegiatan tersebut. Sanksinya akan dipertimbangkan diikutkan tahun depan.
"Kita akan pertimbangkan keikutsertaannya tahun depan," tegasnya.
Sebelumnya diberitakan, viral di media sosial video sejumlah pria dan wanita berjoget dengan diiringi musik disc jockey (DJ) di pekarangan Masjid Agung Ummul Quraa Sengkang. Pengurus masjid membantah dan menjelaskan bahwa kegiatan itu bukan di pekarangan masjid.
"Itu bukan di pekarangan masjid, tapi di jalan raya. Cuman beririsan pekarangan masjid, jalanan, dan Lapangan Merdeka," ujar Seksi Pembangunan Masjid Agung Ummul Quraa, Karyaman, Jumat (23/8).
Karyaman mengatakan peristiwa itu terjadi pada Kamis (15/8) saat kegiatan malam lampion dalam rangka perayaan 17 Agustus. Hanya saja, kata dia, pengambilan gambarnya dari Lapangan Merdeka yang menunjukkan party itu seakan-akan digelar di pelataran masjid.
"Kebetulan orang mengambil gambar di sekitar lapangan, dan menunjukkan itu seperti di pekarangan masjid," katanya.
(asm/sar)