Dewan Masjid Indonesia (DMI) Sulawesi Selatan (Sulsel) menilai acara party remaja pria dan wanita di depan Masjid Agung Ummul Quraa Sengkang, Kabupaten Wajo sangat sensitif. Aparat penegak hukum diminta turun tangan untuk melakukan penyelidikan.
"Kan ini viral, dan sensitif, masalah keyakinan dan perlu dilakukan tindaklanjut untuk dilakukan klarifikasi. Sebab yang dilakukan itu kita sangat sayangkan, seolah-olah ada kesan di depan masjid joget-joget," ujar Ketua DMI Sulsel Andi Muhammad kepada detikSulsel, Jumat (23/8/2024).
Muhammad menilai peristiwa tersebut bukan ranah DMI. Menurutnya, kejadian ini sudah menjadi ranah aparat penegak hukum (APH).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini bukan lagi ranahnya DMI, itu ranahnya aparat penegak hukum. Saya sampaikan ke Ketua DMI Wajo untuk dikoordinasikan dengan APH untuk klarifikasi," kata dia.
Dia menegaskan, kegiatan itu bukan sepengetahuan pengurus DMI Wajo dan pengurus Masjid Agung Sengkang. Sehingga menurutnya, aparat harus peka terhadap kejadian ini dan melakukan penelusuran.
"Kalau aparatnya peka terkait keyakinan itu harusnya dicari dan diklarifikasi maksud dan tujuannya melakukan itu. Perjelas modusnya, dan APH yang harus mencari itu," tega mantan Pangdam XIV Hasanuddin itu.
Sementara itu, Ketua DMI Wajo Amran Mahmud mengaku akan melakukan penelusuran atas insiden di depan Masjid Agung Sengkang. Dia juga menegaskan ke depannya, kegiatan serupa harus lebih ketat pengawasannya.
"Kami masih ingin telusuri kronologi kejadiannya kenapa bisa di Jalan Masjid Raya dan pas lagi depan Masjid Agung Ummul Quraa. Diharapkan ke depannya akan dilakukan secara tertib dan dilakukan pengawasan yang lebih ketat," ucapnya.
Sebelumnya diberitakan, Pemkab Wajo menyayangkan aksi sejumlah warga party di depan Masjid Agung Ummul Quraa Sengkang usai mengikuti pawai lampion. Pemkab Wajo mengaku sudah mengarahkan warga untuk langsung membubarkan diri setelah selesai acara.
"Sangat disayangkan ada yang melakukan aktivitas bergoyang yang tidak patut. Sudah disampaikan juga saat melepas rombongan pawai lampion bahwa setelah acara agar langsung membubarkan diri," ujar Kepala Kesbangpol Wajo Sony Paisal, Jumat (23/8).
Sony mengatakan, kegiatan itu merupakan malam lampion memeriahkan rangkaian peringatan HUT ke-79 RI. Titik start pawai di Lapangan Merdeka dan finis di Jalan Lamaddukelleng.
"Itu malam rangkaian peringatan HUT kemerdekaan yang start di Lapangan Merdeka dan finis di depan kantor gabungan dinas di Jalan Lamaddukelleng. Kami juga menyampaikan setelah pawai lampion langsung membubarkan diri mengingat sudah tengah malam," katanya.
(asm/sar)