Sekretaris Umum MUI Sulsel Muammar Bakry turut buka suara soal video viral sejumlah pria dan wanita berjoget di sekitar Masjid Agung Ummul Quraa Sengkang, Kabupaten Wajo. Dia pun meminta seluruh pihak bijak dalam menanggapi hal tersebut.
Muammar Bakry awalnya menjelaskan bahwa dia sudah mengonfirmasi ke pihak terkait soal lokasi para pria dan wanita berjoget tersebut. Menurut informasi yang dia terima, lokasi joget tersebut sama sekali bukan di halaman masjid apalagi di dalam masjid.
"Saya konfirmasi dari pihak teman-teman yang ada di sana, itu katanya hanya numpang lewat, bukan di badan masjid diadakan. Hanya numpang lewat saja, kebetulan lagi antre masuk (ke lapangan)," ujar Muammar Bakry saat dimintai konfirmasi detikSulsel, Jumat (23/8/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kemudian kesempatan itu dimanfaatkan untuk mengisi waktu. Kemudian mungkin karena cara merekamnya itu kelihatan seperti di bagian masjid, kemudian menjadi viral," sambungnya.
Dia menilai masjid atau halaman masjid tidak mungkin dijadikan sebagai tempat party. Dia pun meyakini masyarakat tidak akan lancang melakukan hal tersebut.
"Itu kan 2 hal yang tidak mungkin terjadi di 1 tempat itu. Masjid yang biasanya tempat ibadah dan ada dugem-dugem yang bukan tempatnya di situ, tidak sepantasnya lah," katanya.
Dia pun kembali menekankan agar semua pihak bijak. Dia juga menyinggung istilah yang cukup populer yakni Sengkang sebagai kota santri.
"Kita harus memahami dan melihat secara objektif ya. Jangan sampai Sengkang itu sebagai kota santri, tempatnya pusat pesantren As'adiyah, dengan video yang seperti itu kemudian menganggap bahwa Wajo atau Sengkang sebagai kota santri itu tidak islami, dengan hal-hal seperti itu. Jangan sampai ada dalam pemahaman masyarakat," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, aksi sejumlah pria dan wanita berjoget dengan diiringi musik disc jockey atau DJ itu tepatnya terjadi di dekat Masjid Agung Ummul Quraa Sengkang, Kabupaten Wajo, Kamis (15/8) malam. Pihak pengurus masjid pun sudah memberikan penjelasan soal peristiwa itu.
"Itu bukan di pekarangan masjid, tapi di jalan raya. Cuman beririsan pekarangan masjid, jalanan, dan Lapangan Merdeka," ujar Seksi Pembangunan Masjid Agung Ummul Quraa, Karyaman kepada detikSulsel, Jumat (23/8).
Karyaman mengatakan peristiwa itu terjadi saat kegiatan malam lampion dalam rangka perayaan 17 Agustus. Hanya saja, kata dia, pengambilan gambarnya dari Lapangan Merdeka yang menunjukkan party itu seakan-akan digelar di pelataran masjid.
"Kebetulan orang mengambil gambar di sekitar lapangan, dan menunjukkan itu seperti di pekarangan masjid," katanya.
(hmw/hmw)