.webp)
Kepemimpinan Pj Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Zudan Arif Fakrulloh diapresiasi sejumlah organisasi masyarakat (ormas) keagamaan. Majelis Ulama Indonesia (MUI) hingga Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Sulsel menilai Zudan sebagai sosok yang toleran terbuka menerima aspirasi umat.
Diketahui, Zudan baru tiga bulan memimpin Sulsel sejak dilantik Mendagri Tito Karnavian di Jakarta pada 17 Mei 2024. Dalam perjalanan kepemimpinan, mantan Dirjen Dukcapil ini dianggap telah memberikan nuansa kesejukan dalam bingkai keberagaman umat di Sulsel.
Ketua MUI Sulsel Prof KH Nadjamuddin Abd Safa menilai sosok Zudan sudah teruji sebagai pemimpin di tengah kompleksitas masyarakat di Sulsel. Zudan dengan latar belakang akademisi memiliki kemampuan manajerial dan komunikasi terbuka terhadap semua kalangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami dari MUI, (kepemimpinan Zudan) bagus sekali karena langsung memperhatikan (umat). Termasuk memperhatikan aspirasi-aspirasi umat beragama di Sulsel," kata Nadjamuddin dalam keterangannya yang dikutip, Rabu (21/8/2024).
Nadjamuddin menambahkan, kompetensi Zudan sudah teruji sebagai pemimpin. Zudan bahkan dianggap mampu bersikap terbuka menerima aspirasi warga.
"Pas pertama datang kan (MUI) langsung audiensi kan. Beliau adalah seorang akademisi. Terbuka langsung bisa bicara dengan beliau apa yang bisa kami sampaikan langsung bisa disampaikan dan diterima," bebernya.
Senada, Wakil FKUB Sulsel Yonggris menganggap Zudan memiliki komunikasi yang baik untuk seluruh umat beragama di Sulsel. Dia menyebut Zudan merupakan sosok kepala daerah yang peduli.
"Beliau respons cepat dan sangat peduli. Komunikasi Prof Zudan bagus sehingga dapat menyampaikan gagasan-gagasan dengan jelas dan menarik," ujar Yonggris.
Yonggris yang juga Ketua Persatuan Umat Buddha Indonesia (Permabudhi) Sulsel ini menilai komunikasi dan perhatian Zudan terhadap untar umat beragama sangat baik. Zudan juga toleran dan menghormati kerukunan antar umat beragama di Sulsel.
"Perayaan Waisak kemarin, beliau hadir dan kami respek hal itu," ujar Yonggris.
(sar/ata)
