Heboh Lomba Fashion Show Waria di Kantor Desa Maros, Polisi Batalkan

Heboh Lomba Fashion Show Waria di Kantor Desa Maros, Polisi Batalkan

Reinhard Soplantila - detikSulsel
Kamis, 15 Agu 2024 20:40 WIB
Heboh di media sosial sebuah pamflet lomba fashion show atau peragaan busana waria untuk memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 RI di Desa Sudirman, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Foto: Pamflet lomba fashion show waria yang akan digelar di Maros. (dokumen istimewa)
Maros -

Heboh di media sosial sebuah pamflet lomba fashion show atau peragaan busana waria untuk memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 RI di Desa Sudirman, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan (Sulsel). Polisi memastikan kegiatan tersebut dibatalkan.

"Tadi saya sudah dilaporkan tadi siang bahwa rencana (peragaan busana waria) di Tanralili itu dibatalkan," ujar Kapolres Maros, AKBP Awaludin Amin kepada detikSulsel, Kamis (15/8/2024).

Peragaan busana waria itu akan digelar di ruangan aula Kantor Desa Sudirman, Kecamatan Tanralili, Maros pada Jumat (16/8). Lomba tersebut diadakan oleh pemerintah desa setempat dengan memperebutkan hadiah jutaan rupiah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Awaludin mengatakan pihaknya tidak pernah menerima permintaan atau permohonan izin dari panitia lomba. Namun dia mengaku mengetahui informasi terkait kegiatan tersebut.

"Intinya tidak pernah ada surat permintaan itu ke Polres, tapi informasi terkait dengan akan ada dilakukan itu saya sudah tahu," katanya.

ADVERTISEMENT

Dia pun menegaskan bahwa lomba tersebut dibatalkan. Pihaknya telah berkoordinasi dengan Camat Tanralili dan Kepala Desa Sudirman.

"Makanya kita berdiskusi lah komunikasi dan sebagainya jangan sampai muncul hal-hal yang tidak diinginkan dan rupanya yang kita deteksi itu kan muncul," bebernya.

Kapolsek Tanralili, Iptu Abdul Malik menambahkan bahwa informasi awal kegiatan itu adalah peragaan busana untuk wanita. Namun belakangan ada waria yang ingin ikut.

"Awalnya itu hanya fashion show untuk perempuan tapi tiba-tiba ada waria mau ikut jadi di situ masalahnya," terang Malik.

Malik menuturkan pemerintah desa setempat kemudian berkoordinasi dengan aparat kepolisian terkait peserta waria. Akhirnya diputuskan bahwa kegiatan itu dibatalkan.

"Setelah itu dia (kepala Desa Sudirman) minta petunjuk pak camat dan pak camat minta petunjuk ke kami, jadi batal," pungkasnya.




(hsr/hsr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads