Kapal Muat 5.000 Sak Semen Tenggelam di Selayar, 8 ABK-Penumpang Selamat

Kapal Muat 5.000 Sak Semen Tenggelam di Selayar, 8 ABK-Penumpang Selamat

Nur Hidayat Said - detikSulsel
Minggu, 11 Agu 2024 09:25 WIB
Kapal Layar Motor (KLM) Tahta Mandiri yang memuat 5.000 sak semen dan barang campuran serta 8 orang anak buah kapal (ABK) maupun penumpang tenggelam di perairan Kabupaten Kepulauan Selayar.
Foto: KLM Tahta Mandiri tenggelam di perairan Kabupaten Kepulauan Selayar. (dok. istimewa)
Selayar -

Kapal Layar Motor (KLM) Tahta Mandiri yang memuat 5.000 sak semen dan barang campuran serta 8 orang anak buah kapal (ABK) maupun penumpang tenggelam di perairan Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Seluruh ABK dan penumpang dievakuasi dalam keadaan selamat.

"Menurut informasi tenggelamnya di Selat Selayar," ujar Komandan Pos (Danpos) Search and Rescue (SAR) Selayar, Andi Raswan kepada detikSulsel, Sabtu (10/8/2024).

Raswan mengatakan, KLM Tahta Mandiri berangkat dari Pelabuhan Paotere, Kota Makassar, Kamis (8/8) sekitar pukul 17.00 Wita. Kapal sedianya akan berlayar menuju Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tenggelamnya hari Sabtu (10/8). Cuma jamnya belum dipastikan. Belum ada juga (informasi kenapa bisa tenggelam). (ABK dan penumpang) dievakuasi di kapal KLM Andin Jaya," katanya.

Sementara itu, salah satu ABK bernama Sukri mengatakan cuaca buruk terjadi begitu meninggalkan Pelabuhan Paotere sehingga mereka singgah di Kabupaten Jeneponto, Jumat (9/8). Saat mereka melanjutkan perjalanan, kapal dihantam ombak hingga bocor.

ADVERTISEMENT

"Pas kami keluar dari Paotere, kan, gelombang juga. Jadi, kami singgah di Jeneponto semalam. Kapal bocor bagian depan. Papannya terlepas. Gelombang juga. Pas berangkat dari Jeneponto baru kejadian," terangnya.

Lebih lanjut, Sukri menuturkan kapal bocor pada Sabtu (10/8) sekitar pukul 15.00 Wita. Kata dia, mulai bocornya kapal hingga tenggelam berlangsung cepat tidak sampai 1 jam.

"Setelah bocor, tidak sampai 1 jam tenggelam. (Tenggelam di) pertengahan Selayar dengan Makassar," tuturnya.

Sukri mengaku ABK sempat menghidupkan semua pompa air untuk mencegah kapal tenggelam. Namun, beratnya muatan serta mesin induk yang akhirnya mati membuat mereka tidak bisa berbuat apa-apa lagi.

"Saat kapal bocor kami hidupkan mesin semua. Mesin pompa, kan, ada 5. Tapi, tidak mampu lagi mesin pompa. Begitu mesin induk sudah tenggelam, kami selamatkan sendiri semua. Delapan orang kami. ABK 6 orang dan penumpang 2 orang," ungkapnya.

Beruntung, kata dia, KLM Andin Jaya berhasil mengevakuasi seluruh ABK dan penumpang. KLM Andin Jaya, kata dia, memang berlayar beriringan dengan kapal mereka sebelumnya.

"Kemarin, kan, waktu di Jeneponto kami tunggu kapal lain sama-sama berangkat. Itu kapal saudara juga," jelasnya.

Seluruh ABK dan penumpang selamat, kata Sukri, akan singgah terlebih dahulu di Pulau Kayuadi sambil menunggu upaya lanjutan. Dia menaksir kerugian akibat KLM Tahta Mandiri yang tenggelam mencapai Rp 2 miliar.

"Kami akan turun ke Pulau Kayuadi. Mau urus juga masalah ini. (Kerugian) sekitar Rp 2 miliar, kapal dengan barang. (Angkut) barang-barang muatan campuran sama semen. Sekitar 5.000 sak," katanya.




(hsr/sar)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads