Danny-Azhar Duet di Pilgub Sulsel, Pakar Nilai Ada Kekuatan Geopolitik

Danny-Azhar Duet di Pilgub Sulsel, Pakar Nilai Ada Kekuatan Geopolitik

Sahrul Alim - detikSulsel
Senin, 05 Agu 2024 14:50 WIB
Danny Pomanto dan Azhar Arsyad konsolidasi di Pilgub Sulsel 2024.
Danny Pomanto dan Azhar Arsyad konsolidasi di Pilgub Sulsel 2024. Foto: (Sahrul Alim/detikSulsel)
Makassar -

Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan 'Danny' Pomanto dan Ketua DPW PKB Sulawesi Selatan (Sulsel) Azhar Arsyad sepakat akan berpasangan di Pilgub Sulsel 2024. Pasangan ini dinilai saling melengkapi baik dari segi ketokohan, jejaring, hingga geopolitik di Sulsel.

"Paket ini semakin meyakinkan publik, pilgub tidak lagi kotak kosong tapi ada poros baru. Pasangan ini juga baiknya segera deklarasi dan bekerja. Danny-Azhar tokoh politik yang sudah populer dan jejaringnya tersebar, secara geopolitik saling melengkapi," ujar Pakar Politik Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Firdaus Muhammad kepada detikSulsel, Senin (5/8/2024).

Danny-Azhar yang mengusung jargon 'Save Sulsel' dinilai membayangi calon rivalnya Andi Sudirman Sulaiman-Fatmawati Rusdi (ASS-Fatma) yang mengusung 'Sulsel Maju'. Namun, pada prinsipnya, kata Firdaus, jargon keduanya hampir mirip yang tujuannya mempengaruhi pemilih.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Prinsipnya sama saja, memajukan atau menyelamatkan, ada gaya incumbent ada narasi lain, semuanya adalah narasi politik untuk pengaruhi pemilih," jelasnya.

Sikap Danny-Azhar yang memutuskan membentuk koalisi dengan PKB, PDIP, dan PPP dinilai mencegah demokrasi di Sulsel stagnan. Bahkan dinilai mencegah dominasi koalisi gemuk yang sejauh ini akan dibangun ASS-Fatma.

ADVERTISEMENT

"Demokrasi jadi konsensus sistem politik di Indonesia, masyarakat memilih langsung kontestan kotak kosong atau ada pasangan, hanya saja jika kotak kosong dianggap demokrasi stagnan. Kemungkinan koalisi gemuk tetap ada tapi tidak lagi mendominasi sejak ada poros baru," tambah Firdaus.

Firdaus mengaku peluang skema dua pasangan calon atau head to head antara Danny-Azhar melawan ASS-Fatma terbuka lebar. Meski demikian, potensi poros ketiga dinilai masih berpotensi terbentuk.

"Potensi sebaran partai, memungkinkan 3 poros. Golkar dan Gerindra bisa bikin poros baru. Iwan (Andi Iwan Darmawan Aras) dari Gerindra dan kader Golkar IAS atau Indah dan Adnan. Tapi kini kedua partai itu masih condong ke ASS, penentunya pusat, ditunggu hingga daftar KPU," imbuh Firdaus.

Sebelumnya diberitakan, Danny-Azhar siap bertarung head to head melawan ASS-Fatma di Pilgub Sulsel. Danny-Azhar mengaku tidak ingin calon tunggal melawan kotak kosong dan ingin menegakkan demokrasi di Pilgub Sulsel.

"Saya kira ini bukan persoalan lawan atau fight, bukan, kita menegakkan demokrasi," ujar Danny kepada wartawan usai konsolidasi dengan PPP, PKB, dan PDIP di kediamannya, Jalan Amirullah, Makassar, Minggu (4/8) malam.

Dia menyebut demokrasi memang melahirkan kompetisi dari pihak berlawanan. Sementara masyarakat, kata Danny, ingin melihat kompetisi antarpasangan calon di Pilgub Sulsel agar bebas menentukan pilihan.

"Demokrasi itu selalu ada yang berlawanan, bukan bermusuhan yah, ada yang oposisi dan ada yang di pihak yang lain. Kenapa? Karena masyarakat ingin melihat seperti apa dari persaingan atau kompetisi dua atau tiga calon yang ada. Sehingga masyarakat punya pilihan-pilihan yang tepat," jelasnya.




(asm/sar)

Hide Ads