Alasan UIN Makassar Wajibkan Mahasiswa Minta Izin Jika Mau Demo

Alasan UIN Makassar Wajibkan Mahasiswa Minta Izin Jika Mau Demo

Nur Hidayat Said - detikSulsel
Kamis, 01 Agu 2024 09:30 WIB
Kampus UIN Alauddin Makassar.
Foto: Kampus UIN Alauddin Makassar. (dok. UIN Alauddin Makassar)
Gowa -

Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar mengeluarkan surat edaran yang mewajibkan mahasiswa meminta izin jika ingin melakukan aksi unjuk rasa. Kewajiban tersebut agar demo mahasiswa berjalan tertib dan tidak mengganggu ketertiban orang banyak.

Wakil Rektor (Warek) III UIN Alauddin Makassar, Muhammad Khalifah Mustami awalnya menanggapi demo mahasiswa yang berakhir ricuh di Kampus II UIN Alauddin Makassar, Rabu (31/7) sekitar pukul 12.00 Wita. Menurutnya, mahasiswa salah memahami surat edaran rektor soal aturan menyampaikan aspirasi.

"Di surat edaran itu intinya bagaimana sebenarnya penyampaian aspirasi supaya tertib, demokrasi di kampus supaya bermartabat," ujar Muhammad Khalifah Mustami saat dikonfirmasi detikSulsel, Rabu (31/7/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hanya saja, tampaknya ini beberapa kelompok mahasiswa tanggapannya lain. Dikiranya tidak boleh orang menyampaikan aspirasi. Itu bukan halangan, tapi semacam SOP bagaimana menyampaikan aspirasi di dalam dan luar kampus," lanjutnya.

Dia mengatakan selama ini aksi demo yang dilakukan mahasiswa tidak berjalan sebagaimana mestinya. Bahkan, aksi demo mahasiswa kerap mengganggu masyarakat dan lingkungan.

ADVERTISEMENT

"Faktanya, sering kali mereka melakukan aspirasi mengganggu kepentingan banyak orang begitu. Jadi, bukan larangan menyampaikan aspirasi," katanya.

Khalifah pun menegaskan surat edaran yang dikeluarkan rektorat tidak menyalahi aturan. Dia juga menegaskan aturan tersebut tidak akan dicabut dan akan tetap berlaku ke depannya.

"Saya mengatakan bahwa terkait surat edaran itu, saya mewakili pimpinan, tidak bisa dicabut. Saya tegas mengatakan tidak bisa dicabut. Karena begini, surat edaran itu sama sekali tidak bertentangan dengan Buku Saku Mahasiswa dengan aturan yang lebih tinggi di atasnya," tegasnya.

Terkait aksi demo mahasiswa yang berakhir ricuh menolak surat edaran tersebut, dia mengatakan ada oknum mahasiswa yang memprovokasi. Dia menuturkan sekuriti hanya mencoba mengamankan dan mengendalikan situasi.

"Semua itu (tindakan sekuriti ke massa) dilakukan untuk pengamanan. Saya tadi yang menyampaikan pandangan pimpinan. Kemudian ada yang berteriak menyatakan perang, ya, siapa yang mau perang? Kan, kalau sudah begitu itu, kan, mengancam," ungkapnya.

Mahasiswa Demo Tolak Edaran Rektor

Ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa (Dema) Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin Makassar, Muh Ikhsan mengatakan mahasiswa dari berbagai lembaga menolak surat edaran rektor tersebut. Menurutnya, ada kejanggalan dalam surat tersebut.

"Aksi terkait soal surat edaran dari rektorat. Kan, di surat edaran itu, mekanisme untuk menyampaikan aspirasi, tapi teman-teman menilai ada kejanggalan dari surat itu," kata Ikhsan kepada detikSulsel usai demo.

Ikhsan menuturkan sudah ada konsolidasi bahwa tidak boleh ada gerakan tambahan selama aksi berlangsung. Namun, ada oknum yang melakukan provokasi sehingga terjadi kericuhan.

"Sebelum chaos ada salah satu mahasiswa banyak memakai masker. Itu disuruh buka oleh satpam. Teman-teman langsung terpancing. Satpam itu langsung mau membuka, seakan-akan mau menarik sehingga terjadilah chaos. Hanya persoalan masker," ungkapnya.

Akibat kericuhan itu, kata dia, tiga orang mahasiswa sempat diamankan ke dalam ruangan rektorat meskipun pada akhirnya dilepaskan.

"Tadi sempat ada yang diamankan tiga orang. Dimasukkan ke rektorat. Sudah keluar tadi," pungkasnya.




(hsr/ata)

Hide Ads