Beda Jubir dan Ketua Bappilu Golkar Sulsel soal Penetapan ASS-Nasib 5 Kader

Beda Jubir dan Ketua Bappilu Golkar Sulsel soal Penetapan ASS-Nasib 5 Kader

Tim detikSulsel - detikSulsel
Sabtu, 27 Jul 2024 07:30 WIB
Juru Bicara Golkar Sulsel Zulham Arief (kiri) dan Ketua Bappilu Golkar Sulsel La Kama Wiyaka.
Juru Bicara Golkar Sulsel Zulham Arief (kiri) dan Ketua Bappilu Golkar Sulsel La Kama Wiyaka. Foto: (dok. istimewa)
Makassar -

Juru Bicara Golkar Sulsel Zulham Arief membantah Ketua Bappilu Golkar Sulsel La Kama Wiyaka soal penetapan Andi Sudirman Sulaiman-Fatmawati Rusdi (ASS-Fatma) di Pilgub Sulsel 2024. Zulham mengaku Golkar masih fokus pada 5 kader yang menerima surat tugas.

La Kama mulanya mengungkap jika DPP Golkar akan menggelar rapat penetapan calon kepala daerah pada Kamis (25/7). Dia menyebut dalam rapat tersebut Golkar akan menetapkan ASS sebagai calon usungan di Pilgub Sulsel.

"Kemungkinan kuat, besok DPP Golkar rapat tetapkan ASS di Sulsel," kata Ketua Bappilu DPD I Golkar Sulsel La Kama Wiyaka kepada detikSulsel, Rabu (24/7/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

La Kama mengatakan rapat penetapan tersebut akan berlangsung di Jakarta. Setelah penetapan, kata dia, kemungkinan besar DPP Golkar akan langsung mengumumkan usungannya.

"Semoga, biasanya begitu jika ditetapkan langsung diumumkan. Tapi ini baru kemungkinan, ya," ucap La Kama.

ADVERTISEMENT

Jubir Bantah Ketua Bappilu Golkar Sulsel

Belakangan, Zulham Arief membantah pernyataan La Kama soal rapat penetapan tersebut. Zulham mengaku sedang berada di DPP Golkar menemani Ketua DPD I Golkar Sulsel Taufan Pawe sejak beberapa hari terakhir dan belum menerima petunjuk soal penetapan calon usungan di Pilgub Sulsel.

"Kalau ada info-info di luar itu yah kita tidak bertanggungjawab atas info tersebut. Tidak ada yang diumumkan di luar jadwal. Soal diumumkan Golkar ke Andi Sudirman-Fatma, saya tidak tahu dari mana. Soalnya kemarin kami ke DPP Golkar tidak ada petunjuk yang mengarah ke situ," kata Zulham kepada detikSulsel, Jumat (26/7).

Zulham mengemukakan DPD Golkar Sulsel akan taat terhadap perintah DPP di Pilgub Sulsel. Menurutnya, justru tidak elok jika ada kader yang mendahului pengumuman resmi oleh Ketum Airlangga.

"Itu saya bilang bahwa pada dasarnya kami taat dan patuh keputusan DPP Golkar dan alangkah eloknya kalau kita menunggu yang berwenang mengumumkan," ucap Zulham.

Dia lantas menjelaskan jadwal politik Golkar hingga mengumumkan usungan di Pilgub Sulsel secara resmi. Pada Juli ini, DPP menjadwalkan presentasi survei tahap 2, penetapan awal calon kepala daerah dan wakil kepala daerah, serta pemantapan koalisi partai politik pendukung.

Selanjutnya penandatanganan kerja sama koalisi partai politik pendukung dan pendaftaran calon kepala daerah ke KPU akan dilakukan pada 10-25 Agustus.

"Sesuai jadwal, ada jadwalnya semua sesuai tahapan yang dikeluarkan oleh pemenangan pemilu DPP Golkar," pungkasnya.

Nasib 5 kader di halaman selanjutnya.

Nasib 5 Kader Penerima Surat Tugas Pilgub Sulsel

Zulham menegaskan ASS-Fatma belum ditetapkan sebagai usungan Golkar di Pilgub Sulsel 2024. Menurutnya, 5 kader penerima surat tugas masih diperhitungkan.

"Kemarin kami ke DPP Golkar tidak ada petunjuk yang mengarah ke situ (ASS-Fatma). Sehingga sampai hari ini, perintah DPP (terkait surat tugas 5 kader Golkar) belum berubah," kata Zulham.

Diketahui, lima kader yang menerima surat tugas, yakni Taufan Pawe, Nurdin Halid, Ilham Arief Sirajuddin, Adnan Purichta Ichsan, dan Indah Putri Indriani. Menurutnya, kelima kader masih diharapkan bekerja sesuai surat tugas.

"Sekalipun akan ke Andi Sudirman-Fatma, kita tidak tahu bagaimana. Tapi pada prinsipnya kami patuh keputusan DPP Golkar nanti," terang Zulham.

Menurut Zulham, Golkar masih akan melakukan kajian mendalam sebelum menetapkan usungannya. Salah satu yang menjadi patokan adalah hasil survei.

"Keputusan nanti yang lahir tidak serta merta begitu saja. Tentu ada proses kajian-kajian melalui survei, melalui pertimbangan politis, dan sebagainya," bebernya.

Dalam sejumlah survei, nama kelima kader Golkar itu beberapa kali muncul dan mendapat angka yang cukup baik. Survei Katadata Insight Center (KIC) periode 3-9 Mei 2024 misalnya, nama kelima kader Golkar itu masuk dan bersaing dengan kandidat lainnya.

Adnan Purichta menempati posisi ketiga dengan 11,1%. Di atasnya, ada Andi Sudirman Sulaiman dengan 23,8% pada urutan pertama dan disusul Rusdi Masse Mappasessu dengan 11,8%.

Ada juga Indah Putri yang berada di posisi kelima dengan perolehan 7,4%. Indah berada di bawah Andi Amran Sulaiman 10,0% dan berada di atas Moh Ramdhan Pomanto dengan 6,3%.

Selanjutnya berturut-turut di urutan tujuh, delapan, dan sembilan, ada nama tiga kader Golkar lainnya. Mereka adalah Ilham Arief Sirajuddin dengan 6,1%, Taufan Pawe 5,8%, dan Nurdin Halid 4,4%.

Dalam survei Indikator Politik Indonesia periode 11-19 Juli 2024, nama Adan Purichta dan Indah Putri kembali muncul. Indikator melakukan simulasi dengan menjadikan Adnan dan Indah sebagai bakal calon wakil gubernur.

Pada simulasi empat nama, Indikator mencatat Andi Sudirman Sulaiman unggul di angka 33,4 persen, disusul Adnan Purichta 12,9 persen, Andi Iwan Aras 12,3 persen, dan Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto dengan 8,3 persen. Pada simulasi ini, responden yang tidak menjawab/tidak tahu 33,1 persen.

Selanjutnya pada simulasi head to head antara pasangan calon Andi Sudirman-Fatmawati dengan Moh Ramdhan Pomanto-Indah Putri, Andi Sudirman-Fatmawati meraih suara 47,7 persen, sedang Moh Ramdhan Pomanto-Indah Putri 17,0 persen. Sedangkan yang tidak menjawab 35,2 persen.

Sementara apabila terjadi head to head antara paslon Andi Sudirman-Fatmawati dengan paslon Andi Iwan Aras-Adnan Purichta, maka Andi Sudirman-Fatmawati memperoleh 46,0 persen, sedang Andi Iwan Aras-Adnan 19,8 persen. Tidak menjawab sebesar 34,2 persen.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Duduk Perkara Pendukung Paslon Pilgub Sulsel Saling Lempar Batu"
[Gambas:Video 20detik]
(asm/asm)

Hide Ads