Banjir dan tanah longsor menerjang sejumlah desa di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara. Bencana tersebut menyebabkan total 484 rumah terendam dan satu jembatan rusak.
"Banjir tak hanya merendam 238 rumah warga, tetapi juga 15,25 hektar lahan sawah, 1 unit jembatan dan jaringan infrastruktur air bersih," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangannya, Kamis (25/7/2024).
Banjir dan tanah longsor melanda sejumlah desa di Kabupaten Nunukan pada Sabtu (13/7) lalu. BNPB melaporkan banjir maupun longsor terjadi di Kecamatan Krayan Selatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jembatan yang mengalami kerusakan (akibat banjir) menyebabkan akses Desa Long Layu menuju wilayah Krayan Tengah terputus," tuturnya.
Banjir yang merendam 6 desa, yakni Desa Long Budung, Long Pupung, Pa Urang, Pa Sing, Pa Tera dan Dalan. Tercatat 696 jiwa atau 238 kepala keluarga (KK) KK terimbas bencana hidrometeorologi ini.
Sementara bencana longsor menerjang 7 desa, yakni Desa Long Pasia, Liang Lunuk, Long Birar, Pa Kaber, Pa Ibang, Pa Amai dan Pa Upan. Sebanyak 1.166 jiwa atau 246 KK terdampak bencana ini.
"Kerugian akibat tanah longsor tercatat kerusakan berat pada fasilitaas jembatan sebanyak 1 unit dan ruas jalan provinsi. Di samping itu, 246 rumah warga terdampak dan juga jaringan irigasi sawah seluas lebih dari 30 hektare," tuturnya.
Muhari melanjutkan, banjir dan longsor terjadi setelah adanya hujan dengan intensitas tinggi. Kondisi ini turut memicu struktur tanah di kawasan tersebut semakin labil.
"Dua peristiwa ini (banjir dan longsor) tidak mengakibatkan adanya warga yang mengungsi atau pun korban jiwa," beber Abdul Muhari.
Menurut Muhari, Nunukan memang termasuk wilayah yang rawan terhadap bahaya banjir dan tanah longsor. Kajian inaRISK mengidentifikasi sebanyak 19 kecamatan memiliki indeks bahaya banjir dengan kategori sedang hingga tinggi.
"Dilihat dari catatan kejadian, Nunukan juga dilanda banjir yang meluas pada September 2023 silam yang mengakibatkan ribuan warganya terdampak. Saat itu, banjir mengakibatkan adanya keluarga yang diungsikan di tempat aman," paparnya.
BNPB pun mengimbau pemerintah dan warga setempat untuk lebih waspada terhadap bahaya susulan. Prakiraan cuaca pada dua hari ke depan 25-26 Juli wilayah Nunukan masih berpeluang terjadi hujan dengan intensitas ringan.
(sar/asm)