Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan 'Danny' Pomanto turut merespons wacana kotak kosong di pemilihan gubernur (Pilgub) Sulawesi Selatan (Sulsel) 2024. Dia menilai kotak kosong atau calon tunggal bukan hal baru di Sulsel, bahkan pernah menang di Pilwalkot Makassar 2018 lalu.
"Kotak kosong itu kan bukan barang baru bagi Sulsel, bahkan populernya Makassar, Sulsel gara-gara kotak kosong," ujar Danny kepada wartawan usai mengikuti fit and proper test DPW PKS Sulsel di Swiss-Belinn Panakkukang, Makassar, Senin (22/7/2024).
Danny menilai wacana kotak kosong di Pilgub Sulsel sah-sah saja. Namun kata Danny, banyak yang menilai jika kotak kosong tidak sehat bagi demokrasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu salah satu proses, walau pun banyak orang bilang, bukan saya yah, bahwa itu tidak sehat. Tapi itu sah saja dalam perjalanan mekanisme ini. Bisa terjadi itu yah karena banyak kekuatan yang membuat menjadi kotak kosong. Tapi ingat, di Makassar itu kotak kosong menang," ujarnya.
Danny mengaku tak ada upaya khusus untuk mencegah kotak kosong terjadi. Namun dia menilai Sulsel saat ini tidak kekurangan calon pemimpin.
"Tidak ada upaya (melawan kotak kosong), kalau dari saya tidak ada. Itu upaya kita semua, apakah kita melihat kondisi saat ini Sulsel sudah kekurangan pemimpin? Untuk apa bertanding, coba kita lihat kalau arena pertandingan, masa satu ji maju," ucap Danny.
Menurutnya, kualitas Demokrasi diuji dari pertarungan kandidat dalam pemilihan. Sementara kualitas demokrasi bagi Danny tak bisa diuji lewat satu kandidat atau pasangan calon tunggal.
"Kalau kita ingin lihat demokrasi harus ada pengujian-pengujian publik terhadap kandidat itu. Nah bagaimana kita mau mau menguji kalau kotak kosong," katanya.
Bahkan Danny menyebut kotak kosong adalah sesuatu yang misterius. Pasalnya, meski tak ada kandidat di dalamnya namun banyak kekuatan yang akan berkumpul memenangkannya. Masyarakat yang tidak setuju calon tunggal tentu akan memenangkan kotak kosong.
"Itu jadi hal yang misterius karena kotak kosong itu akan mengumpul semua kekuatan-kekuatan yang tentunya tidak setuju dengan (kotak kosong)," ujarnya.
Meski sudah banyak wacana soal kotak kosong, Danny tetap optimis dapat maju sebagai bakal calon di Pilgub Sulsel. Wacana itu, kata dia, bisa saja tidak terjadi.
"Biasanya beda yang muncul di permukaan beda sama yang terjadi nanti. Ilmu tasawufnya manusia berencana Allah berencana, manusia berencana buat kotak kosong, kita tunggu rencana Allah," pungkasnya.
Sebelumnya, mantan Wali Kota Makassar Ilham Arief Sirajuddin (IAS) juga mengungkap ada skenario pihak tertentu yang menginginkan Pilgub Sulsel 2024 diwarnai kotak kosong. Jika itu terjadi, IAS mengaku membuka opsi menjadi calon wakil gubernur berpasangan dengan Ketua Gerindra Sulsel Andi Iwan Darmawan Aras (AIA).
"Sekarang ini saya lagi berjuang walaupun kita tahu dinamika politik di Sulsel hari ini tidak bagus-bagus banget. Bahkan isu kecenderungan mempersiapkan agenda politik kontestasi kotak kosong," ujar IAS usai mengikuti fit and proper test penjaringan Cakada DPW PKS Sulsel di Swiss-Belinn Panakkukang Makassar, Senin (22/7).
Menurutnya, upaya kotak kosong itu merupakan pembodohan publik. IAS menilai masyarakat akhirnya tidak punya pilihan-pilihan dalam menentukan calon pemimpinnya.
"Ini (kotak kosong) adalah suatu proses pembodohan publik, masyarakat kalau kemudian ada keinginan menjadikan kontestasi itu menjadi suatu ajang pemilihan ya. Kita punya pengalaman di kotak kosong kemarin, bagaimana bisa memuaskan hati masyarakat kalau tidak ada ruangnya," ujar IAS.
(asm/hsr)