Piton 7 Meter Masuk Kebun Warga di Polman, Langsung Dibunuh Pakai Parang

Sulawesi Barat

Piton 7 Meter Masuk Kebun Warga di Polman, Langsung Dibunuh Pakai Parang

Abdy Febriady - detikSulsel
Kamis, 18 Jul 2024 11:01 WIB
Ular piton 7 meter mati ditebas warga usai masuk ke kebun di Polman.
Foto: Ular piton 7 meter mati ditebas warga usai masuk ke kebun di Polman. (Dok. Istimewa)
Polewali Mandar -

Ular piton sepanjang 7 meter di Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat (Sulbar), mati ditebas warga menggunakan parang usai masuk ke kebun. Ular tersebut diduga hendak mencari ternak di permukiman warga.

Ular piton tersebut ditemukan di Dusun Tanete, Desa Lenggo, Kecamatan Bulo, Selasa (16/7) sekira pukul 09.00 Wita. Warga yang menemukan ular tersebut langsung mengambil tindakan.

"Panjang ularnya sekira tujuh meter. Langsung dibunuh, ditebas pakai parang," kata salah satu warga, Yusuf kepada wartawan, Rabu (18/7/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yusuf mengatakan ular tersebut awalnya dilihat seorang warga ketika hendak ke kebun. Warga itu pun lalu berinisiatif mencari bantuan untuk melumpuhkan ular itu.

"Karena khawatir tidak bisa dilumpuhkan sendiri apalagi ukuran ular cukup besar. Saat dilumpuhkan ular tidak beri perlawanan karena sedang tidur, langsung ditebas," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

Dia menambahkan, kemunculan ular memang meresahkan warga setempat karena kemunculannya di dekat permukiman. Warga memutuskan membunuh hewan melata tersebut agar tidak membahayakan masyarakat.

"Jadi warga yang hendak ke kebun mulai meningkatkan kewaspadaan, terlebih setelah beberapa waktu lalu ular juga sempat menyerang dan melilit salah satu warga setempat," beber Yusuf.

Namun Yusuf memastikan ular yang dibunuh oleh warga bukan binatang yang sama yang sempat menyerang warga. Hal ini berdasarkan perbandingan ciri-ciri di tubuh ular tersebut.

"Memang ukurannya sama-sama tujuh meter, tapi ularnya berbeda. Yang menyerang warga beberapa waktu lalu harusnya ada bekas luka karena sempat kena parang, yang terbunuh tidak ada bekasnya," terangnya.

Dia menduga ular mulai mendekati permukiman lantaran hendak mencari makan. Sebab, babi yang selama ini menjadi mangsa ular di hutan, sudah banyak yang mati.

"Ular mendekati permukiman untuk cari makanan, ada ayam dan ternak lain karena di hutan sudah susah dapat babi, banyak yang mati," imbuh Yusuf.

Bangkai ular piton berukuran 7 meter itupun dipikul sejumlah warga menggunakan kayu. Warga memutuskan membuang bangkai ular itu ke sungai.

"Ularnya langsung dibuang warga ke sungai, mungkin sudah hanyut," pungkasnya.




(sar/hmw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads