Polisi menangkap pria berinisial M (47) di Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel), terkait kasus 47 warga dirawat di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Sambang Lihum hingga 2 orang tewas usai diduga mabuk kecubung. M diamankan lantaran mengedarkan pil yang dapat membuat orang mabuk.
"Kami terima informasi beredar obat tanpa merk warna putih yang diduga dapat mengakibatkan ya efeknya seperti mabuk dan halusinasi (seperti kecubung), dan kami amankan pria berinisial M," ujar Kabid Humas Polda Kalsel, Kombes Adam Erwindi kepada detikcom, Jumat (12/7/2024).
Adam mengatakan M ditangkap pada Selasa (9/7) dan kini diamankan di Polda Kalsel untuk pemeriksaan lebih lanjut. Dari tangan pelaku, polisi mengamankan barang bukti pil tanpa merk sebanyak 20 ribu butir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dari pelaku didapatlah 20 ribu butir pil tanpa merek," terangnya.
Adam mengaku pihaknya belum dapat memastikan apakah obat itu turut menjadi penyebab puluhan warga mabuk dan berhalusinasi. Pil yang disita dari tangan M telah dikirim ke Laboratorium Forensik (Labfor) Surabaya.
"Saat ini kita masih mencari tahu dulu penyebabnya ini apa yang menyebabkan mabuk sampai halusinasi. Apakah benar akibat kecubung, apakah buah, apakah pil. Terus kita mencoba mengirim buah kecubung dan 20 butir pil tanpa merek itu ke Labfor untuk dicek kandungannya seperti apa," jelasnya.
Atas perbuatannya, pelaku dijerat dengan Pasal 435 jo 138 ayat 2 UU 17 tahun 2023 tentang UU Kesehatan. Pelaku terancam 12 tahun penjara.
"Ancamannya 12 tahun dan denda Rp 5 miliar," ucapnya.
Di sisi lain, Adam mengatakan pihaknya masih mendalami penyebab pasti dua orang meninggal usai diduga mabuk kecubung. Apalagi keluarga korban belum membuat laporan ke polisi.
"Ini masih belum. Kita pasti koordinasi dengan keluarga korban dalam artian masih didalami Polresta Banjarmasin sama Ditnarkoba Polda Kalsel, karena kami belum menerima laporan dari keluarga korban," tuturnya.
Diberitakan sebelumnya, warga yang dirawat di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Sambang Lihum Banjarmasin usai diduga mabuk kecubung bertambah menjadi 47. Para korban kini masih menjalani perawatan intensif.
"Update hari ini 47 pasien, (terbaru) masih penanganan intensif," ujar Kasi Humas dan Informasi RSJ Sambang Lihum Budi Harmanto kepada detikcom, Jumat (12/7).
Budi mengatakan para pasien tersebut mulai masuk ke rumah sakit pada Jumat (5/7). Dia menyebut 9 pasien menjalani rawat jalan, sementara lainnya rawat inap.
"Mereka masuk mulai berdatangan dari hari Jumat, dan sampai hari ini ada 44 pasien itu kisaran umur dari 20 sampai 55 tahun. 9 orang rawat jalan, sisanya rawat inap," bebernya.
(hsr/hsr)