Warga yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Baebunta Selatan melakukan demonstrasi dan menanam pohon pisang di jalan rusak poros Kecamatan Baebunta Selatan, Kabupaten Luwu Utara (Lutra), Sulawesi Selatan (Sulsel). Mereka kecewa akses jalan tidak kunjung diperbaiki setelah 6 tahun mengalami kerusakan.
"Saya sudah muak dengan janji-janji pemerintah, jalan ini sudah rusak sejak Kecamatan Baebunta dimekarkan menjadi Baebunta Selatan berarti sudah 6 tahun sejak 2018 jalan ini rusak dan kami terus hanya dijanji akan diperbaiki tetapi sampai hari ini belum juga diperbaiki dan ini sudah rusak parah," ungkap peserta aksi, Daud Rante kepada detikSulsel, Rabu (10/7/2024).
Daud mengungkap, masyarakat Kecamatan Baebunta Selatan melakukan demonstrasi sejak pukul 08.30 Wita, pagi tadi. Mereka mendesak Pemkab Lutra memperbaiki jalan tersebut karena merupakan akses utama untuk masuk ke desa mereka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami bersama masyarakat Baebunta Selatan sekitar 200 orang membentangkan baliho dan menanam pisang supaya pemerintah melihat permasalahan ini yang sampai sekarang juga belum ada solusi, jalan rusak begini sangat membahayakan pengguna jalan tetapi pemerintah menghiraukan itu," sebut Daud.
Dia mendesak Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani untuk segera memperbaiki jalan tersebut yang panjangnya sekitar 7 kilometer. Jalan rusak ini menghubungkan Desa Salulemo, Desa Marannu, dan Desa Lara.
"Kami mendesak Bupati Luwu Utara untuk segera memperbaiki jalan yang rusak berat ini, kasihan kami ini warga di 3 desa ini, mulai Desa Salulemo, Marannu, sampai Lara jalan berlubang terus yang kami lalui tiap hari dan ini sangat mengganggu aktivitas perekonomian yang ada di desa kami," ujarnya.
Daud juga berharap agar perbaikan jalan di desanya bisa terealisasi di tahun 2024 ini. Dia pun mengancam kembali melakukan aksi besar-besaran di depan kantor Bupati Luwu Utara apabila tuntutannya tidak didengarkan selama 3x24 jam.
"Kami berharap perbaikan jalan di desa kami bisa terealisasi di tahun ini dan apabila tuntutan kami ini tidak didengarkan 3x24 jam, saya bersama masyarakat Baebunta Selatan kembali melakukan aksi besar-besaran di depan kantor Bupati Luwu Utara," tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas PUPR Luwu Utara, Muharwan mengatakan, dalam jangka pendek ini, pihaknya akan melihat kembali pemeliharaan jalan tersebut. Dia mengakui jalan tersebut sudah rusak parah lantaran lalu lintas harian rata-rata (LHR) jalan tersebut sangat tinggi.
"Dalam jangka pendeknya ini kami mau lihat dulu pemeliharaannya dan akan kami benahi," katanya.
"Memang jalan tersebut sudah rusak sekitar 7 kilometer karena memang jalan itu tingkat LHR-nya sangat tinggi, di samping itu memang selalu dilalui oleh mobil-mobil besar yang mengarah ke Kecamatan Malangke," sambung Muharwan.
Dia mengungkap jalan tersebut sudah masuk dalam perhatian pemerintah dan sudah menjadi aspirasi anggota DPR RI, Muhammad Fauzi. Tetapi pihaknya belum dapat memastikan ruas jalan tersebut dapat diperbaiki sepenuhnya di tahun 2024.
"Ruas jalan ini masuk dalam perhatian kami, jalan ini juga sudah masuk dalam aspirasi pak Fauzi, hanya saja dalam jangka pendeknya ini hanya pemeliharaan saja, tahun depan sudah bisa kami kerjakan dan kami masukkan dalam DAK tahun 2025," pungkasnya.
(sar/hsr)