Diskominfo Selayar Usul Absensi di Kantor demi Cegah Manipulasi Kehadiran ASN

Diskominfo Selayar Usul Absensi di Kantor demi Cegah Manipulasi Kehadiran ASN

Nur Hidayat Said - detikSulsel
Selasa, 09 Jul 2024 18:00 WIB
Kantor Bupati Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan.
Foto: Kantor Bupati Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan (Sulsel). (Nur Hidayat Said/detikSulsel)
Selayar -

Dinas Komunikasi, Informasi, Statistik dan Persandian (Diskominfo) Selayar mengaku heran dengan adanya temuan ASN diduga memanipulasi kehadiran dengan mengisi absensi online via aplikasi Temanku memakai fake GPS atau lokasi palsu. Pihaknya pun mengusulkan agar absensi menerapkan sistem semi-tertutup alias dilakukan di kantor.

"Banyak teman-teman yang kelihatan seperti itu. Tapi, kok, bisa? Iya, kan? Masa dia enak-enak saja di rumah atau di mana absen, sedangkan yang lain harus masuk," ujar Kepala Diskominfo Selayar Ahmad Yani kepada detikSulsel, Selasa (9/7/2024).

Ahmad Yani mengaku dirinya sebenarnya sudah pernah menyarankan agar sistem absensi ASN dengan sistem tersebut. ASN yang ingin mengisi absen di aplikasi harus check clock di alat yang disediakan kantor, bukan digawai masing-masing seperti yang diterapkan saat ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita sudah pernah memberikan masukan agar semi-tertutup itu aplikasinya. Kalau aplikasi semi-tertutup, kan, harus di kantor. Cuma persoalannya, ada yang mesti dibuatkan dulu (alatnya). Alasannya dulu itu masih ada yang belum ada (alatnya)," katanya.

Lebih lanjut, Ahmad Yani menyatakan opsi tersebut bisa diterapkan melihat temuan BKPSDM soal fake GPS. Menurutnya, tinggal menyesuaikan OPD mana yang bisa menerapkan check clock atau tidak.

ADVERTISEMENT

"Kalau bisa dibagi, ya, dibagi saja. Yang bisa (pakai semi-tertutup), ya, pakai. Sementara, yang tidak bisa seperti, ya, tetap seperti sekarang," tutur Ahmad Yani.

Sementara itu, Camat Bontoharu Andi Batara Gau mengakui Kantor Kecamatan Bontoharu menjadi salah satu OPD yang menaruh perhatian terhadap absensi ASN. Menurutnya, kehadiran merupakan salah satu tolok ukur penilaian seorang ASN berkinerja baik.

"(Saat ada temuan ASN pakai fake GPS) dilapor langsung ke yang menangani absensi online ini agar bagaimana caranya supaya tidak bocor. Bisa mencari program atau apalah yang bisa mengatasi itu. Kami di ingin mengatasi hal itu untuk menciptakan keadilan dalam bekerja," ucapnya.

Dia mengungkapkan walaupun ASN bisa mengisi absensi online di gawai masing-masing, kantor tetap membuat absensi manual. Hal ini, kata dia, untuk memvalidasi ASN memang benar-benar datang ke kantor.

"Iya, saya bikin absen manual untuk mencegah itu. Juga menyampaikan kepada teman-teman kantor harus absensi online di kantor," ungkapnya.

Menurut Batara, ASN yang menggunakan fake GPS bukan hanya merugikan diri sendiri, tetapi juga ASN lainnya. Dia pun mendukung upaya BKPSDM agar menutup celah ASN berbuat curang saat isi absensi online.

"Pastilah (merugikan). Ini menimbulkan kecemburuan. Bikin orang malas. Intinya supaya mereka datang ke kantor dan menjadi PNS yang baik," jelasnya.

Sebelumnya diberitakan, Sekda Selayar Mesdiyono mengaku akan membenahi sistem absensi. Pihaknya memastikan ASN yang terbukti melanggar akan dikenakan sanksi disiplin ASN.

"Kalau misalnya terdeteksi tentunya harus ada dulu peringatan tertulis. Tidak bisa langsung sanksi. Pada dasarnya peringatan tertulis itu sudah sanksi. Artinya, kami masih dalam unsur-unsur pembinaan dulu," beber Mesdiyono.




(sar/hmw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads