KPU Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan (Sulsel) mengaku proses pencocokan dan penelitian (coklit) terhambat jaringan internet. Dari 103.651 warga yang masuk daftar penduduk potensial pemilih pemilihan (DP4) untuk Pilkada 2024, progresnya baru mencapai 91,46%.
"Progres coklit Selayar sudah 91,46%. Itu di aplikasi, ya. Kalau secara manualnya hampir 100%. Kita terkendala di jaringan kalau mau di-upload di e-coklit," ujar Koordinator Divisi Perencanaan Data dan Informasi KPU Selayar Ahmad Sultan kepada detikSulsel, Selasa (9/7/2024).
Ahmad menuturkan kendala jaringan internet terjadi di kecamatan kepulauan, yakni Kecamatan Pasimarannu, Pasilambena, dan Taka Bonerate. Di kecamatan tersebut, ada beberapa desa yang akses internetnya sulit dijangkau.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"E-coklit itu kita terkendala di Pasimarannu, Pasilambena, itu di sebagian desa, ya. Termasuk di Taka Bonerate. Kita terkendala di jaringan kalau mau di-upload di e-coklit," katanya.
Dia membeberkan, persentase 91,46% menjadikan Selayar paling lambat dalam hal proses coklit DP4 Pilkada 2024 di Sulsel. Di kabupaten/kota lain, kata dia, ada yang sudah mencapai 100%.
"Selayar paling lambat, paling rendah progresnya. Di Sulsel itu ada beberapa yang sudah 100%, ada Sidrap dan Makassar," ungkap Ahmad.
Ahmad mengakui kendala jaringan internet merupakan persoalan berulang tiap kali pelaksanaan coklit. KPU Selayar tidak punya pilihan selain memaksimalkan sumber daya di lapangan.
"Saat akan sinkronisasi di e-coklit itu, kan, harus stabil jaringannya. Kalau tidak, lama sekali. Artinya, meskipun bisa masuk, biasa tidak terbaca datanya," tuturnya.
"Antisipasinya, di Pasimarannu, misalnya, di (Desa) Komba-komba. Di sana itu sulit sekali sinyal. Teman-teman kalau mau sinkronisasi hasil coklit mereka ke pinggir pantai. E-coklit ini, kan, bisa dilakukan secara offline, nanti sinkronisasinya baru ke titik yang ada jaringan untuk di-upload. Jadi, kita arahkan teman-teman begitu. Lakukan saja coklit semua, masukkan di e-coklit secara offline, nanti saat sinkronisasi langsung cari yang ada jaringannya," bebernya.
Ahmad menuturkan secara keseluruhan proses coklit telah berjalan sesuai rencana. Dari 11 kecamatan, ada 2 kecamatan sudah 100%, yakni Pasimasunggu Timur dan Bontomanai.
"(Kendala) untuk teknis dan akses tidak terlalu, sih. Misalnya, di daratan Selayar, kan, banyak yang di pegunungan. Itu tidak jadi hambatan. Alhamdulillah itu sudah sesuai target KPU Selayar. Kita sudah dua minggu berjalan coklit. Seandainya kita agak bagus jaringan di kecamatan kepulauan, progres mungkin akan lebih baik," terangnya.
Sebelumnya diberitakan, KPU Sulsel telah melakukan coklit terhadap 6.372.118 atau 95,25% warga dalam pemilih potensial di Pilkada Serentak 2024. KPU Sulsel mengakui masih ada kendala coklit di daerah kepulauan dan pegunungan.
"Progres untuk Sulsel, sebanyak 6.372.118 warga sudah tercoklit atau sudah 95,25% per tadi malam pukul 00.00 Wita. Bahkan di Sidrap sudah 100% warganya sudah terdata," ujar Anggota KPU Sulsel Romi Harminto kepada wartawan, Senin (8/7).
(sar/asm)