Sebanyak 508 rumah warga yang tersebar di empat kecamatan di Kabupaten Buru, Maluku, terendam banjir. Bencana alam tersebut mengakibatkan 210 kepala keluarga (KK) mengungsi.
"Sebanyak 298 KK terdampak dan 210 KK mengungsi," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangannya, Minggu (7/7/2024).
Muhari menjelaskan banjir dipicu Sungai Waeapo yang meluap imbas curah hujan yang tinggi beberapa hari terakhir. Banjir dilaporkan menerjang empat kecamatan sejak Jumat (5/7) sekitar pukul 17.00 Wita.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dilaporkan juga bahwa peristiwa ini mengakibatkan sebanyak 508 rumah, 1 fasilitas pendidikan, 1 jembatan, 1 kantor desa dan 32 hektare sawah terdampak," tuturnya.
Adapun empat kecamatan terdampak, yakni Kecamatan Waeapo, Waelata, Lolongguba dan Batabual. Banjir turut mengganggu aktivitas perekonomian dan sosial masyarakat setempat.
Muhari mengimbau warga untuk tetap mewaspadai ancaman cuaca ekstrem. Hal ini berdasarkan laporan peringatan dini dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
"BPBD Kabupaten Buru masih melakukan pendataan dan koordinasi, serta terus memonitoring potensi dampak banjir saat ini dan potensi dampak lanjutan yang mungkin terjadi," pungkas Muhari.
(sar/hsr)