Puasa Muharram 2024: Jadwal, Niat, Keutamaan dan Tata Cara Pelaksanaannya

Puasa Muharram 2024: Jadwal, Niat, Keutamaan dan Tata Cara Pelaksanaannya

St. Fatimah - detikSulsel
Sabtu, 06 Jul 2024 05:32 WIB
Muharram adalah awal bulan Tahun Hijriah. Tahun Baru Hijriah atau Tahun Baru Islam dirayakan setiap tahun oleh umat Muslim.  Simak sejarah bulan Muharram!
Ilustrasi (Foto: Getty Images/iStockphoto/Forclick Studio)
Makassar -

Berpuasa menjadi salah satu kesunnahan di bulan Muharram. Ada beberapa jenis puasa yang dianjurkan bagi umat Islam di bulan ini.

Lantas, apa saja puasa sunnah Muharram yang dianjurkan?

Simak berikut daftar puasa sunnah yang dapat dikerjakan sepanjang bulan Muharram beserta dengan jadwal, niat, tata cara pelaksanaannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Puasa Muharram 2024

Puasa bulan Muharram terdiri dari beberapa jenis puasa, yaitu puasa 1 Muharram, puasa Tasua, puasa Asyura, puasa pada 11 Muharram, hingga puasa Ayyamul Bidh. Berikut ini penjelasan lengkapnya untuk masing-masing jenis puasa sunnah tersebut:

Puasa 1 Muharram

Salah satu puasa yang dapat dikerjakan pada bulan Muharram yakni pada hari pertama bulan Muharram. Anjuran tersebut didasarkan pada hadits riwayat Ibnu Abbas.

ADVERTISEMENT

"Barang siapa berpuasa pada hari akhir Dzulhijjah dan awal Muharram, niscaya Allah ampunkan segala dosa-dosanya, walaupun selama lima puluh tahun melakukannya." (HR. Ibnu Abbas)[1]

Puasa Tasua

Puasa Tasua dilakukan pada tanggal 9 bulan Muharram dalam kalender Hijriah. Puasa Tasua ini biasanya diikuti dengan puasa Asyura, yang jatuh pada tanggal 10 bulan Muharram.

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan dari Ibnu Abbas, tatkala seseorang bertanya kepada Rasulullah SAW, "Wahai, Rasulullah, ini adalah hari yang diagungkan oleh Yahudi dan Nasrani." Maka, Rasulullah SAW kemudian bersabda, "Tahun depan insya Allah kita akan berpuasa hari kesembilan." Ibnu Abbas berkata, "Tahun berikutnya belum datang, namun Rasulullah SAW meninggal terlebih dahulu." (HR. Muslim).[1]

Puasa Asyura

Puasa lainnya yang dianjurkan pada bulan Muharram adalah puasa Asyura yang dilaksanakan pada 10 Muharram. Puasa ini juga dikatakan puasa yang paling utama untuk dikerjakan pada bulan pertama dalam kalender Hijriah tersebut.

Beberapa hadits menjelaskan keutamaan puasa ini, antara lain hadits dari Ibnu Abbas.

Rasulullah SAW bersabda: "Barang siapa berpuasa di hari Asyura (10 Muharram), maka Allah Swt. memberinya pahala 10.000 malaikat. Dan, barang siapa berpuasa di hari Asyura (10 Muharram), maka ia diberi pahala 10.000 orang berhaji dan berumrah dan 10.000 pahala orang mati syahid. Barangsiapa mengusap kepala anak- anak yatim di hari tersebut, maka Allah Swt. menaikkan dengan setiap rambut satu derajat. Barangsiapa memberi makan kepada orang mukmin yang berbuka puasa di hari Asyura, maka seolah-olah ia memberi makan seluruh umat Rasulullah SAW yang berbuka puasa dan mengenyangkan perut mereka."

Karena keutamaannya tersebut, maka umat muslim sangat dianjurkan untuk mengerjakan puasa Asyura pada 10 Muharram.[1]

Puasa 11 Muharram

Disamping mengerjakan puasa pada tanggal 9 dan 10 Muharram, umat muslim juga dianjurkan untuk berpuasa pada 11 Muharram. Hal itu berdasarkan hadits yang diriwayatkan dari Ibnu Abbas.

Rasulullah SAW pernah bersabda, "Berpuasalah pada hari Asyura dan berbedalah dengan kaum Yahudi, dengan berpuasa satu hari sebelumnya dan satu hari sesudahnya." (HR. Ahmad).[1]

Puasa Ayyamul Bidh

Puasa Ayyamul Bidh adalah puasa yang dilakukan pada setiap pertengahan bulan Hijriah, yakni pada tanggal 13, 14, dan 15. Puasa tersebut juga dapat dilakukan di bulan Muharram.

Untuk tanggal 13-15 Muharram sendiri, jatuh pada tanggal 19-21 Juli 2024.[2]

Puasa Senin Kamis

Puasa lain yang dapat dilakukan selama bulan Muharram adalah puasa Senin dan Kamis. Waktu pelaksanaannya bisa kapan saja, kecuali pada hari-hari diharamkan puasa.

Adapun hari-hari yang diharamkan untuk berpuasa, yaitu pada hari raya Idul Fitri (1 Syawal), hari raya Idul Adha (10 Dzulhijjah), hari tasyriq (11, 12, dan 13 Dzulhijjah), separuh terakhir dari bulan Sya'ban, dan hari yang diragukan (30 Sya'ban, saat orang telah membicarakan rukyatul hilal atau ada kesaksian orang melihat hilal yang tidak bisa diterima, seperti kesaksian seorang anak kecil). 3

Niat Puasa Muharram 2024

Niat puasa Muharram 2024 berbeda lafalnya sesuai dengan jenis puasanya. Untuk mengamalkannya, berikut niat masing-masing puasa Muharram:

Niat Puasa 1 Muharram

نَوَيْتُ صَوْمَ الْمُحَرَّمِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Arab Latin: Nawaitu shaumal Muharrami lilâhi ta'âlâ

Artinya: Saya niat puasa Muharram karena Allah ta'âlâ. 4

Niat Puasa Tasua

نَوَيْتُ صَوْمَ تَسُعَاءَ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى.

Arab Latin: Nawaitu shauma tasu'aa-i sunnatan lillaahi ta'aalaa.

Artinya: Saya berniat puasa sunnah Tasu'a karena Allah Ta'ala. 1

Niat Puasa Asyura

نَوَيْتُ صَوْمَ عَاشُرَ سُنَّةٌ لِلَّهِ تَعَالَى.

Arab Latin: Nawaitu shauma 'aasyura sunnatan lillaahi ta'aalaa

Artinya: Saya berniat puasa sunnah Asyura karena Allah Ta'ala. 1

Niat Puasa 11 Muharram

نَوَيْتُ صَوْمَ الْمُحَرَّمِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Arab Latin: Nawaitu shaumal Muharrami lilâhi ta'âlâ

Artinya: Saya niat puasa Muharram karena Allah ta'âlâ. 4

Niat Ayyamul Bidh

نَوَيْتُ صَوْمَ أَيَّامِ الْبِيْضِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Arab Latin: Nawaitu shauma ayyâmil bîdl lilâhi ta'âlâ.

Artinya: Saya niat puasa Ayyamul Bidl (hari-hari yang malamnya cerah), karena Allah ta'âlâ.2

Niat Puasa Senin Kamis

نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمِ الِاثْنَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Arab Latin: Nawaitu shauma yaumil itsnaini lillâhi ta'âlâ.

Artinya: Aku berniat puasa sunah hari Senin karena Allah ta'âlâ.

Niat Puasa Kamis

نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمِ الخَمِيْسِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Arab Latin: Nawaitu shauma yaumil khamîsi lillâhi ta'âlâ.

Artinya: Aku berniat puasa sunah hari Kamis karena Allah ta'âlâ. 3

Jadwal Puasa Bulan Muharram 2024

Berikut jadwal pelaksanaan puasa sunnah di bulan Muharram 1446 H yang dikonversi ke penanggalan Masehi:

  • 1 Muharram 1446 H (Minggu, 7 Juli 2024): Puasa Muharram
  • 2 Muharram 1446 H (Senin, 8 Juli 2024): Puasa Senin
  • 5 Muharram 1446 H (Kamis, 11 Juli 2024): Puasa Kamis
  • 9 Muharram 1446 H (Senin, 15 Juli 2024): Puasa Tasua
  • 10 Muharram 1446 H (Selasa, 16 Juli 2024): Puasa Asyura
  • 11 Muharram 1446 H (Rabu, 17 Juli 2024): Puasa Muharram
  • 12 Muharram 1446 H (Kamis, 18 Juli 2024): Puasa Kamis
  • 13 Muharram 1446 H (Jumat, 19 Juli 2024): Puasa Ayyamul Bidh
  • 14 Muharram 1446 H (Sabtu, 20 Juli 2024): Puasa Ayyamul Bidh
  • 15 Muharram 1446 H (Minggu, 21 Juli 2024): Puasa Ayyamul Bidh
  • 16 Muharram 1446 H (Senin, 22 Juli 2024): Puasa Senin
  • 19 Muharram 1446 H (Kamis, 25 Juli 2024): Puasa Kamis
  • 23 Muharram 1446 H (Senin, 29 Juli 2024): Puasa Senin
  • 26 Muharram 1446 H (Kamis, 1 Agustus 2024): Puasa Kamis
  • 30 Muharram 1446 H (Senin, 5 Agustus 2024): Puasa Senin

Keutamaan Puasa Muharram

Melaksanakan puasa sunnah di bulan Muharram memiliki sejumlah keutamaan. Berikut keutamaan puasa di bulan Muharram.

1. Puasa Mulia Setelah Ramadhan

Salah satu keutamaan dari mengamalkan ibadah puasa di bulan Muharram adalah puasa yang mulia setelah bulan Ramadhan. Hal itu berdasarkan hadits berikut:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللهِ الْمُحَرَّمُ، وَأَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعدَ الفَرِيضَةِ صَلاَةُ اللَّيْلِ. (رواه مسلم)

Artinya: "Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra, ia berkata: 'Rasulullah saw bersabda: 'Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah, Muharram, dan shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat malam." (HR Muslim).

2. Mengikuti Teladan Rasulullah

Keutamaan lainnya adalah mengikuti contoh yang ditetapkan oleh Rasulullah. Karena beliau juga melaksanakan puasa Muharram.

عَنِ الْبَاهِلِيِّ أَتَيْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَقُلْتُ: يَا رَسُولَ اللهِ، أَنَا الرَّجُلُ الَّذِي أَتَيْتُكَ عَامَ الْأَوَّلِ. قَالَ: فَمَا لِي أَرَى جِسْمَكَ نَاحِلًا؟ قَالَ يَا رَسُولَ اللهِ مَا أَكَلْتُ طَعَامًا بِالنَّهَارِ، مَا أَكَلْتُهُ إِلَّا بِاللَّيْلِ. قَالَ: مَنْ أَمَرَك أَنْ تُعَذِّبَ نَفْسَكَ؟ قُلْتُ: يَا رَسُولَ اللهِ إِنِّي أَقْوَى. قَالَ: صُمْ شَهْرَ الصَّبْرِ وَثَلَاثَةَ أَيَّامٍ بَعْدَهُ وَصُمِ الْأَشْهُرَ الْحُرُمَ. (رَوَاهُ دَاوُدَ وَابْنِ مَاجَهْ وَغَيْرِهِمَا)

Artinya: "Diriwayatkan dari al-Bahili: 'Aku mendatangi Rasulullah saw, lalu berkata: 'Wahai Rasulullah, Aku adalah lelaki yang pernah mendatangimu pada tahun pertama?' Rasulullah saw bersabda: 'Dulu aku tidak melihat tubuhmu lemah?' Al-Bahili menjawab: 'Wahai Rasulullah, Aku tidak mengonsumsi makanan di siang hari, aku tidak memakannya kecuali di waktu malam.' Rasulullah saw bersabda: 'Siapa yang menyuruhmu menyiksa dirimu?' Aku menjawab: 'Wahai Rasulullah, sungguh Aku mampu berpuasa (terus-menerus).' Rasulullah saw bersabda: 'Puasalah bulan Sabar (Ramadhan) dan tiga hari setelahnya, dan puasalah pada bulan-bulan mulia'." (HR Abu Dawud, Ibnu Majah dan selainnya).

3. Sehari Setara 30 Hari Puasa

Orang yang berpuasa di bulan Muharram mendapatkan pahala sebagaimana orang yang berpuasa selama 30 hari. Hal itu berdasarkan hadits yang diriwayatkan At-Thabrani.

عَنِ ابْنِ عَبَّاس رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَنْ صَامَ يَوْمَ عَرَفَةَ كَاَن لَهُ كَفَارَةً سَنَتَيْنِ، وَمَنْ صَامَ يَوْمًا مِنَ الْمُحَرَّمِ فَلَهُ بِكُلِّ يَوْمٍ ثَلَاثُونَ يَوْمًا. (رواه الطبراني في الصغير وهو غريب وإسناده لا بأس به)

Artinya: "Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra, ia berkata: 'Rasulullah saw bersabda: 'Orang yang berpuasa pada hari Arafah maka menjadi pelebur dosa dua tahun, dan orang yang berpuasa sehari dari bulan Muharram maka baginya sebab puasa setiap sehari pahala 30 hari puasa'." (HR at-Thabarani dalam al-Mu'jamus Shaghîr. Ini hadits gharîb namun sanadnya tidak bermasalah).

4. Pelebur Dosa Setahun

Pada bulan Muharram terdapat puasa yang dikenal sebagai puasa Asyura, yaitu pada tanggal kesepuluh Muharram. Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa orang Muslim yang berpuasa pada hari tersebut dapat menghapus dosa-dosanya dari satu tahun sebelumnya.

عَنْ أَبي قَتَادَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ: أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سُئِلَ عَنْ صِيامِ يَوْمِ عَاشُوراءَ، فَقَالَ: يُكَفِّرُ السَّنَةَ المَاضِيَةَ. (رواه مسلم)

Artinya: "Diriwayatkan dari Abu Qatadah ra: sungguh Rasulullah saw bersabda pernah ditanya tentang keutamaan puasa hari Asyura, lalu beliau menjawab: 'Puasa Asyura melebur dosa setahun yang telah lewat'." (HR Muslim) 5

Tata Cara Puasa Muharram 2024

Puasa Muharram secara teknis sama dengan puasa pada umumnya. Berikut ini tata cara pelaksanaan puasa Muharram:

1. Melafalkan Niat

Niat puasa Muharram dapat dilakukan sejak malam hari hingga siangnya, sebelum masuk waktu zawal atau saat matahari tergelincir ke barat, dengan syarat belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa sejak terbit fajar atau sejak masuk waktu subuh.

2. Makan Sahur

Makan sahur utamakan dilakukan menjelang masuk waktu subuh sebelum imsak.

3. Menahan Diri

Melaksanakan puasa dengan menahan diri dari segala hal yang dapat membatalkan puasa, seperti makan, minum dan lainnya.

4. Menjaga Diri

Tidak hanya menahan diri, tetapi juga menjaga diri dari hal-hal yang bisa membatalkan pahala puasa, seperti berkata kotor, menggunjing orang, dan segala perbuatan dosa sebagaimana sabda Rasulullah SAW:

كَمْ مِنْ صَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ صِيَامِهِ إِلَّا الْجُوعِ وَالْعَطَشِ (رواه النسائي وابن ماجه من حديث أبي هريرة)

Artinya: "Banyak orang yang berpuasa yang tidak mendapatkan apa-apa dari puasanya kecuali rasa lapar dan kehausan" (HR an-Nasa'i dan Ibnu Majah dari riwayat hadits Abu Hurairah ra). (Abul Fadl al-'Iraqi, al-Mughni 'an Hamil Asfâr, [Riyad: Maktabah Thabariyyah, 1414 H/1995 M], juz I, h. 186).

5. Segera Berbuka Puasa

Bagi yang menjalankan puasa, sebaiknya menyegerakan untuk berbuka puasa, yakni saat tiba waktu maghrib. 6

Itulah informasi terkait puasa Muharram yang dilakukan pada bulan Muharram 2024. Semoga bermanfaat!

Sumber:

1. Buku Kalender Ibadah Sepanjang Tahun oleh Ustaz Abdullah Faqih Ahmad Abdul Wahid
2. Laman NU Online, Tata Cara Puasa Ayyamul Bidl: Hukum, Keutamaan, dan Niat
3. Laman NU Online, Tata Cara Puasa Senin-Kamis: Niat, Waktu, dan Keutamaannya
4. Laman NU Online, Lafal Niat Puasa Muharram, Lengkap Arab, Latin, Terjemahan, dan Keutamaannya
5. Laman NU Online, 5 Hadits tentang Anjuran dan Keutamaan Puasa Muharram
6. Lamana NU Online, Panduan Puasa Muharram: Tata Cara, Hukum, dan Keutamaannya




(alk/alk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads