8 Nelayan di Halmahera Utara Tersambar Petir Saat Melaut, 1 Orang Tewas

Maluku Utara

8 Nelayan di Halmahera Utara Tersambar Petir Saat Melaut, 1 Orang Tewas

Nurkholis Lamaau - detikSulsel
Selasa, 02 Jul 2024 15:00 WIB
Violent lightning bolts strike the water off the Dutch coast.
Foto: Ilustrasi petir. (Getty Images/iStockphoto/Meindert van der Haven)
Halmahera Utara -

Delapan nelayan di Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara, tersambar petir saat memancing ikan di tengah laut. Insiden itu mengakibatkan satu orang di antaranya meninggal dunia.

Peristiwa tersebut terjadi di perairan Pulau Kolorai, Kabupaten Pulau Morotai pada Senin (1/7/2024) sekitar pukul 05.00 WIT. Delapan korban, yakni Riki (40), Rio (23), Gerald (14), Safa Pattiasina (14), Piterson (51), Leman, Jefri, dan Bayu.

"Kami keluar melaut pukul 03.30 WIT menggunakan kapal pajeko milik Jefri Kaolang. Saat itu saya berada di kamar komando bersama Bayu Kantohe," ujar salah satu korban, Riki Pattiasina kepada detikcom, Selasa (2/7).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tiba-tiba kata Riki, terdengar suara menggelegar disertai kilatan petir yang terlihat menyambar di bagian atas kamar komando. Riki dan Bayu pun seketika terjatuh di atas lantai dan tidak sadarkan diri.

"Beberapa menit kemudian, saya sadar dan melihat Bayu tergeletak di samping saya. Saya lalu cek taman-teman yang lain, tapi yang tidak sadarkan diri hanya Bayu," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Setelah kejadian itu, pemilik kapal memilih tidak melanjutkan kegiatan melaut. Kapal kemudian diarahkan ke Desa Tioua, Kecamatan Tobelo Selatan, Halmahera Utara untuk mencari pertolongan.

"Sekitar pukul 05.30 WIT, kami tiba di Desa Tioua dan selanjutnya mengevakuasi korban meninggal bersama teman-teman kami yang masih trauma ke RSU Tobelo," tutur Riki.

Kasi Humas Polres Halmahera Utara, Iptu Deni Salaka mengatakan kejadian itu murni sambaran petir. Saat ini korban meninggal serta tiga lainnya bernama Rio, Gerald, dan Safa masih berada di Rumah Sakit Umum (RSU) Tobelo.

"Menurut keluarga korban, peristiwa itu murni kecelakaan yang mengakibatkan saudara Bayu meninggal dunia akibat tersambar petir. Saat ini ada 3 korban yang masih dirawat di RSU Tobelo," imbuh Deni.




(sar/asm)

Hide Ads