Mobil ambulans yang membawa pasien diminta berhenti saat rombongan mobil Presiden Joko Widodo (Jokowi) lewat di Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah (Kalteng). Insiden tersebut pun viral di media sosial hingga menuai sorotan.
Peristiwa itu terjadi di depan RSUD Dr Murjani, saat Jokowi melakukan kunjungan kerja di Kotawaringin Timur pada Rabu (26/6). Usai peristiwa itu viral, pihak istana menyampaikan permintaan maaf.
Dirangkum detikcom, Minggu (30/6/2024), berikut 5 fakta di balik ambulans bawa pasien disetop saat Jokowi lewat di Sampit:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Ambulans Terhalang Kerumunan Warga
Kabid Humas Polda Kalteng Kombes Erlan Munaji mengatakan mobil ambulans tersebut terhalang oleh kerumunan warga. Saat itu, warga membludak di jalan depan rumah sakit karena ingin melihat rombongan pengawalan Presiden Jokowi.
"Saat ambulans akan memasuki halaman rumah sakit, terhalang oleh masyarakat yang membludak di jalan untuk menyaksikan rombongan pengawalan Presiden sehingga menyebabkan mobil ambulans tidak dapat masuk ke RSUD Murjani Sampit," ujar Erlan melalui keterangannya, Kamis (27/6).
Kombes Erlan menuturkan tidak berselang lama, iring-iringan mobil Presiden pun juga melintas. Sehingga mobil ambulans tersebut belum dapat masuk ke area rumah sakit.
"Jarak kurang lebih 10 meter sampai 20 meter rombongan pengawalan Presiden melintas, sehingga mobil ambulans belum dapat masuk ke halaman RSUD," katanya.
2. Tim Pengamanan VVIP Akan Dievaluasi
Kombes Erlan mengungkap pihaknya langsung mengawal dan membantu mengarahkan mobil ambulans tersebut masuk ke RSUD Dr Murjani usai rombongan Presiden melintas. Dia pun mengatakan tim pengamanan VVIP akan dievaluasi atas insiden tersebut.
"Tentunya hal ini menjadi evaluasi untuk ke depanya berkaitan dengan pengamanan dan pengawalan VVIP," terangnya.
Selain itu Erlan mengimbau agar masyarakat tetap tertib dan teratur saat ingin menyaksikan rangkaian rombongan pengamanan dan pengawalan VVIP. Sehingga tidak menutupi arus lalu lintas serta tetap memperhatikan dan mengutamakan faktor keselamatan.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya...
3. Pihak Istana Minta Maaf
Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden (Setpres) Yusuf Permana juga memberikan penjelasan terkait mobil ambulans disetop saat rombongan mobil Presiden melintas. Dia juga menyampaikan permohonan maaf Istana terkait peristiwa tersebut.
"Kami memohon maaf kepada keluarga dan masyarakat atas kejadian tersebut dan akan selalu mengingat kembali kepada semua jajaran pengamanan," kata Yusuf Permana dalam keterangannya, seperti dilansir detikNews, Kamis (27/6).
Yusuf juga menjelaskan terkait SOP rangkaian presiden yang harus memprioritaskan ambulans hingga mobil pemadam kebakaran. Menurutnya, sering kali saat rangkaian kegiatan Jokowi disalip oleh ambulans.
"Pada dasarnya, SOP kami untuk ambulans adalah diberikan prioritas utama jalan atau akses, tidak boleh dihambat, termasuk juga mobil pemadam kebakaran," kata Yusuf.
"Sering kali di jalanan rangkaian kepresidenan menepi dan disalip oleh ambulans karena memang itu adalah prioritas sesuai SOP kami," lanjutnya.
Dia menekankan tim Setpres selalu menekankan untuk memberikan arahan tersebut kepada petugas di wilayah yang dikunjungi Presiden.
"Di lapangan tim adv Kepresidenan selalu memberikan arahan dan informasi kepada tim pengamanan wilayah untuk menerapkan SOP tersebut," ujarnya.
4. Sopir Ambulan Tak Nyalakan Rotator
Plt Direktur RSUD Dr Murjani Sampit, dr Sutriso, turut memberikan penjelasan terkait ambulans yang membawa pasien disetop saat rombongan Presiden lewat di Sampit. Dia mengatakan sopir ambulans tidak menyalakan rotator tanda keadaan darurat.
"Saya juga enggak ngerti waktu itu, ada ambulans sih yang pertama itu yang dikawal oleh motor relawan itu kita suruh langsung masuk, kok ya enggak tau yang ini karena yang ini enggak ada suara (rotator)," ujar dr Sutriso kepada detikcom, Jumat (28/6).
Dia mengatakan seandainya ambulans tersebut mengeluarkan sirine pihaknya akan segera bergerak agar ambulans tersebut diprioritaskan. Bahkan pihaknya telah menyiapkan satpam untuk mempermudah aksesnya.
"Seandainya tau saya pasti langsung minta satpam untuk berkoordinasi dengan pihak pengamanan," kata dia.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya...
"Waktu itu kita sudah siapkan satpam, kita siapkan arah ke UGD itu enggak terhalang, sudah kita sterilkan area dari mobil dan orang agar tidak menghalangi," tuturnya.
"Dan memang waktu itu ada isu kalau pak Jokowi mau ke rumah sakit itulah yang bikin masyarakat mau ke rumah sakit. Itu salah satu mungkin ya yang terjadi akhirnya kejadian yang tidak kita inginkan," tambahnya.
5. Pasien Tak Dalam Keadaan Kritis
Sutriso juga membantah pernyataan sopir bahwa pasien yang dibawanya dalam keadaan kritis. Dia menegaskan pasien telah mendapatkan penanganan dan langsung dipulangkan pada sore harinya.
"Sakit tekanan darah saja karena usia, cuma kan karena kesakitan kepala namanya masyarakat kan bingung. Sudah kita tangani. Sorenya itu sudah pulang kok disarankan besok kontrol tapi tadi belum dok masih lemas," jelasnya.
Dirinya pun turut memantau perkembangan pasien tersebut dari jauh. Ia meminta kepada pihak keluarga agar menghubungi kehumasan jika ingin menggunakan fasilitas ambulans dari rumah sakit.
"Tadi yang saya telpon anaknya. Jadi tolong telpon humas kami kalau gak ada ambulans nanti kita jemput ada ambulans (rumah sakit)," katanya.
Simak Video "Video Pengakuan Jukir di Sulsel yang Viral Bantu Ambulans Terjebak Macet"
[Gambas:Video 20detik]
(hsr/hsr)