Aksi demonstrasi mahasiswa yang menolak Revisi Undang-Undang (RUU) Penyiaran, RUU TNI-Polri di Kota Gorontalo, diwarnai kericuhan. Massa mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan Paguyuban Gorontalo itu terlibat saling lempar dengan warga.
Pantauan detikcom di Bundaran Saronde, Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Heledulaa, Kota Selatan, Kota Gorontalo, Kamis (27/6/2024), kericuhan terjadi sekitar pukul 17.00 Wita. Aksi mahasiswa dari berbagai organisasi kemahasiswaan ini awalnya berlangsung aman.
Belakangan, sejumlah orator menyampaikan orasi mereka dengan tema utama menolak RUU Penyiaran dan UU PP Nomor 21 Tahun 2024. Massa pun mulai panas saat para mahasiswa membakar ban bekas dan menutupi akses jalan warga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aksi saling dorong pun terjadi. Tak lama kemudian massa melakukan pelemparan botol bekas ke arah warga dan dibalas oleh warga.
Kabag Ops Polresta Gorontalo Kota Kompol Suharjo prihatin demo diwarnai kericuhan. Menurutnya, pihaknya sudah menyampaikan kepada massa aksi agar tidak menutup jalan.
"Tadi kita sudah sampaikan kepada mahasiswa massa aksi seharusnya tidak usah tutup jalan, karena itu akses jalan warga, tiba-tiba warga langsung marah, di situ mereka saling dorong dan lempar botol bekas," kata Suhardjo kepada wartawan.
Dia menambahkan saat ini suasana sudah kembali kondusif. Menurutnya, insiden itu hanya salah paham.
"Sekarang sudah kondusif aman. Terkait yang tadi itu hanya salah paham saja," pungkasnya.
(asm/sar)