Orang tua (ortu) calon siswa (casis) di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel) protes anaknya gagal lolos di penerimaan peserta didik baru (PPDB) tingkat SMP jalur zonasi. Padahal dia mengklaim jarak rumah ke sekolah cuma 800 meter.
"Sudah mendaftar sistem zonasi di SMPN 1 Pinrang tetapi tidak lolos," kata ortu calon siswa, Mulyadi kepada detikSulsel, Kamis (27/6/2024).
Mulyadi mengaku heran mengapa anaknya tidak lolos jalur zonasi. Padahal jarak antara rumahnya dengan SMPN 1 Pinrang tempat anaknya mendaftar tidak jauh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jarak rumah dan SMPN 1 sekitar 800 meter. Dulu kakaknya pakai jalur zonasi dan bisa ji, makanya saya tidak menyangka kalau tidak masuk mi jalur zonasi sekarang," bebernya.
Dia mengaku bingung akan menyekolahkan anaknya. Pendaftaran online PPDB untuk semua jalur sudah tertutup.
"Sudah tutup semua sekolah. Makanya kami bingung sekarang ini tidak tau di mana lagi anak saya lanjut sekolah," keluh Mulyadi.
Terpisah, Kabid Dikdas Dikbud Pinrang Ridwan mengakui banyak menerima laporan terkait masalah PPDB SMP jalur zonasi. Dia meminta orang tua melapor ke Dikbud Pinrang untuk bisa diselesaikan secepatnya.
"Iya, banyak banyak masalah seperti itu, artinya mungkin ada juga kekhilafan dari panitianya. Bisa saja terjadi kekhilafan panitia (saat proses pendaftaran PPDB). Makanya kalau ada kejadian serupa itu bisa ke kantor (Dikbud Pinrang) kami akan mencarikan solusi," terangnya.
Dia memastikan tetap akan memfasilitasi siswa yang tidak tertampung dan terancam tidak bersekolah tersebut. Ia akan mengupayakan agar tetap masuk ke sekolah yang terdekat dari rumah siswa selain SMPN 1 Pinrang.
"Nanti kami akan fasilitasi murid yang tidak tertampung," tegasnya.
(sar/hsr)